Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan guru Administrasi Sipil (ASN) di Singapura, Mohd Khairurdwan Mohd Sarp (40), telah dibebaskan dari tahanan setelah ditangkap karena dugaan tindak pidana terorisme.
Melansir Channel News Asia (CNA), Kamis (1/9), Khairul sebelumnya ditangkap otoritas Singapura pada Oktober 2022. Saat itu, mereka menduga dia berencana pergi ke Gaza, Palestina, untuk bergabung dengan Hamas. dan brigade al-Qassam untuk berperang melawan Israel.
Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) menyatakan Khairul telah menunjukkan kemajuan yang baik dalam rehabilitasinya dan dinilai tidak lagi menjadi ancaman keamanan yang memerlukan penahanan preventif.
Khairul merupakan ASN pertama di Singapura yang ditangkap karena dugaan terorisme. Ia mengaku tertarik dengan konflik Israel-Palestina sejak 2007.
Ia pun menilai perlawanan bersenjata perlu dilakukan, apalagi setelah menonton beberapa film terkait isu tersebut.
ISD menyatakan, Khairul pertama kali mempertimbangkan untuk pergi ke Palestina pada tahun 2012. Kemudian, seiring dengan memanasnya situasi di Palestina, keinginan tersebut semakin meningkat.
Pada saat yang sama, ISD juga mengumumkan bahwa pembatasan telah dicabut untuk tiga warga Singapura lainnya karena kemajuan mereka dalam rehabilitasi.
Seorang warga negara yang menerima perintah penahanan harus mematuhi beberapa peraturan. Misalnya, mereka mungkin tidak memiliki akses ke Internet atau media sosial, tidak boleh membuat pernyataan publik, tidak boleh berbicara di pertemuan publik, tidak boleh menjadi anggota organisasi, asosiasi, atau kelompok mana pun tanpa persetujuan ISD.
Mereka juga tidak boleh mencetak, mendistribusikan, atau berkontribusi pada media apa pun.
(tim/tesa)