Yogyakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo mengatakan Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan rasa hormat kepada Ketua Umum Megawati Sukarnoputri karena baru stabil dan dipecat setelah ia lengser dari kursi presiden.
PDIP, salah satu partai politik pendukung Jokowi pada Pilpres 2019, terus mendukung pemerintahan Presiden ke-7 RI hingga selesai, kata Ganjar.
“Semuanya penting. Bu Mega itu orangnya stabil, jadi kami dukung sampai selesai,” katanya suatu kali, “jadi kalau sudah selesai (pemerintahan Jokowi) akan kita ambil tindakan,” kata Ganjar saat ditemui di DIY.
“Itu kehormatan dia (Megawati), konsistensinya mendukung pemerintahan Jokowi 100 persen. Kalau dia mendepaknya saat dia masih berkuasa, mungkin komentar orang lain dan mungkin orang akan berkata, “Oh, itu tidak berkelanjutan.” Mega telah menunjukkan konsistensi itu. Itu tentang rasa hormatnya,” lanjutnya.
Menurut Ganjar, langkah PDIP ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh kader untuk menaati aturan partai dan pimpinan, kecuali jika ingin bernasib sama seperti Jokowi.
“(Jokowi) jelas tidak mengikuti aturan,” kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya resmi mendepak Joko Widodo (Jokowi) dari keanggotaan partai akibat renggangnya hubungan keduanya jelang Pilpres 2024.
Ketua DPP PDIP Komarudin Vatubun pada Senin (16/12) mengumumkan surat resmi pencopotan Jokowi beserta putra dan menantunya, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, untuk acara kehormatan partai.
Deportasi disebutkan dalam tiga Undang-Undang (SK) yang berbeda. SK Nomor 1649 untuk Jokowi, SK Nomor 1650 untuk Gibran, dan SK Nomor 1651 untuk Babi masing-masing ditandatangani Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Cristiano pada 4 Desember 2024.
Komar mengaku merasa Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan intervensi di Mahkamah Konstitusi dengan mencalonkan putranya Gibran Rakabuming untuk maju sebagai wakil Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. (ke/dari)