Jakarta, CNN Indonesia –
Komisi 7 DRP RI Saleh Partonan Daul meminta Presiden Pravo Subianto mengawasi langsung penyelamatan karyawan PT Sri Rezeki Isman (Shritex) yang bangkrut.
“Saya berharap Presiden Provo segera ikut dalam visi tersebut karena masalahnya besar, pengaruh Presiden sangat penting. Yang terbaik adalah Presiden mengangkat dan mengatur banyak anggota kabinet agar PT Sritex bisa terus beroperasi. , tidak ada yang bisa dipecat atau tidak perlu dipulangkan,” kata Saleh dalam pernyataannya. pada Kamis (26/12).
Mahkamah Agung (MA) menolak putusan Peninjauan Kembali (PK) Shretex yang menyatakan raksasa tekstil itu pailit berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Niaga (PN) Semarang.
“Bisnis tekstil kita sedang putus asa. Permohonan yang diajukan PT Shretex ditolak Mahkamah Agung. Artinya PT Shretex dinyatakan pailit,” ujarnya.
Menurut Saleh, jika Shretex dibiarkan bangkrut, dampaknya akan sangat luas.
“Sistem manufaktur dan distribusi akan terganggu.
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah harus melakukan yang terbaik dengan tujuan utama menyelamatkan lebih dari 50 ribu pekerja.
“Saya tiba-tiba dengar, ada beberapa pekerja yang tidak bekerja, keadaan buruknya sudah berakhir, mau tidak mau banyak yang dipecat, tapi tidak bisa dilakukan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam rapat dengan Komisi VII DRP sebelum putusan MA, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berjanji akan menjaga pekerja PT Sritex.
Ia mengatakan, “Saya ingat janji Pak Agus Gumiwang Kartasasmita. Beliau mengatakan, apapun keputusan MA, pemerintah akan berusaha memastikan tidak ada peluang tersisa. dari Presiden Pravo.
Oleh karena itu, dia menilai pemerintah harus melakukan klarifikasi agar masyarakat menerima pemerintahan Pravo untuk menangani masalah Shretex.
“Lingkungan sangat sulit. Harus ada sistem khusus, terorganisir dan diberi kewenangan yang baik untuk menjaganya,” ujarnya.
(sfr/sfr)