Jakarta, CNN Indonesia —
Setelah kecelakaan Jeju Air, penjabat presiden Korea Selatan Choi Sang-mok mengumumkan tujuh hari berkabung nasional.
179 orang termasuk 175 penumpang dan empat awak kabin tewas dalam kejadian ini. Hanya dua anggota awak yang selamat dari kecelakaan itu.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dalam tragedi yang tidak terduga ini,” kata Choi pada Minggu (29/12), seperti dikutip Yonhap.
Choi mengatakan akan ada tujuh hari berkabung nasional mulai Minggu hingga Sabtu (4/1). Mereka menetapkan Muan sebagai zona khusus bencana sehingga memerlukan bantuan negara.
Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk langkah-langkah pemulihan, mendukung keluarga yang terkena dampak dan memberikan perawatan medis kepada yang terluka, katanya.
Pada Senin (30/12), warga Korea Selatan mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh negeri, lapor AFP.
Sebuah pesawat Jeju Air jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muen Korea Selatan pada Minggu (29/12). 179 orang tewas dalam kecelakaan ini. Dua awak kabin dilaporkan selamat.
Sebuah penerbangan dari Bangkok, Thailand dengan 181 penumpang jatuh. Video tersebut memperlihatkan detik-detik pesawat mendarat tanpa roda pendaratan.
Sebuah Boeing 737-800 menabrak beton di dekat pagar bandara dan meledak.
Banyak pengamat dan laporan penerbangan menduga kecelakaan itu disebabkan oleh serangan burung dan cuaca buruk.
Pemadam kebakaran Korea Selatan mengatakan mesin mati karena dua faktor tersebut. Namun penjelasan detail alasannya akan dipublikasikan setelah investigasi bersama selesai. (blq/baca)