Jakarta, CNN Indonesia –
Pada Senin (23/12), nilai tukar Rupiah dibuka pada level Rp16.138 per USD. Mata uang Garuda menguat 84 poin atau 0,51 persen dari perdagangan sebelumnya.
Selain itu, mata uang di kawasan Asia juga sebagian besar menguat. Peso Filipina menguat 0,34 persen, ringgit Malaysia sebesar 0,47 persen, dolar Singapura sebesar 0,17 persen, yuan Tiongkok sebesar 0,01 persen, dan dolar Hong Kong sebesar 0,05 persen.
Di sisi lain, Korea Selatan melemah 0,24 persen, baht Thailand melemah 0,04 persen, dan yen Jepang melemah 0,03 persen.
Senada dengan ketiga mata uang tersebut, mata uang negara-negara maju terpantau terus menguat. Pound Inggris menguat 0,11 persen, dolar Australia 0,12 persen, dan euro Eropa 0,09 persen.
Kemudian dolar Kanada menguat 0,06 persen dan franc Swiss 0,03 persen.
Menurut pengamat pasar keuangan Ariston Tendra, rupee akan menguat akibat melemahnya dolar AS menyusul rilis data inflasi AS yang dirilis Jumat (20/12) lalu.
Namun di sisi lain, komentar negatif terhadap kebijakan kenaikan PPN yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat bisa menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah hari ini, kata Ariston kepada fun-eastern.com.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 16.100 hingga USD 16.200 pada hari ini.
(del/pta)