
Jakarta, CNN Indonesia –
ADOR dikatakan telah membawa kasus ini ke pengadilan untuk mencegah lima anggota grup Nugenes menandatangani kontrak iklan secara independen atas nama mereka sendiri.
ADOR mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Senin (13/13) atas perselisihan dengan NewGenes yang belum terselesaikan.
ADOR mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya sebagai badan pengurus anggota Nugenes. Namun, kasus terpisah mengenai keabsahan kontrak eksklusif grup tersebut dengan agensi masih menunggu keputusan.
Gugatan terbaru ini dapat menghalangi anggota NewGenes menerima penawaran dan promosi tanpa persetujuan ADOR.
Tuntutan ADOR muncul setelah agensi tersebut menemukan bahwa anggota Nugenes secara independen menghubungi pengiklan untuk mencari kontrak. ADOR juga menyatakan tindakan Nugenes, jika tidak dihentikan, bisa berdampak lebih luas pada industri hiburan.
“Keputusan ini diambil untuk mencegah kebingungan dan potensi kerugian bagi pihak ketiga, termasuk pengiklan,” jelas ADOR.
“Membiarkan penghentian kontrak operasi eksklusif dan independen secara sepihak tanpa prosedur hukum akan merugikan investasi di industri hiburan dan mengganggu stabilitas industri K-pop,” kata Yonhap dan The Korean Times.
Anggota Nugenes menyatakan kontrak mereka berakhir pada 29 November 2024 karena ADOR dituding gagal memenuhi kewajiban kontrak, salah satunya memperbaiki manajemen pasca penutupan perusahaan.
Namun ADOR menyatakan kesepakatan yang ada di antara mereka adalah sah. ADOR pun mengajukan gugatan untuk memperkuat keabsahan klaim tersebut.
Sementara itu, pada Desember 2024, karyawan NewGenes menyatakan gugatan tersebut tidak memberikan kesimpulan pasti bahwa ADOR tidak melanggar kontrak. Perusahaan hanya menyatakan tidak bisa mengakhiri kontrak dengan NewJeans karena investasinya belum dilunasi.
Minji, Hanni, Danielle, Haerin dan Hyein membenarkan bahwa ADOR dan HYBE meraih keuntungan lebih besar daripada investasi. Namun HYBE melalui ADOR justru mencoba memfitnah dan mencemarkan nama baik mereka.
“Ini seperti mengatakan bahwa perusahaan yang seharusnya melindungi kita membuat komentar jahat,” kata mereka.
“Kami menyimpulkan bahwa ini adalah pelanggaran kepercayaan dan kami mungkin akan menderita lebih banyak kerugian di masa depan,” lanjutnya.
(tim/hasil)