Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) iri dengan keistimewaan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada PSSI, dengan kucuran dana Rp 277 miliar untuk tahun 2025.
Pada tahun yang sama, FAM hanya menerima 15 juta rupiah atau 54 miliar rupiah dari pemerintah untuk sepak bola Malaysia. Kesenjangan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia kini semakin serius dalam memajukan sepakbola.
Firdaus Mohamed, ketua panitia kompetisi lokal FAM, mengatakan kondisi keuangan asosiasi memegang peranan penting, bahkan sangat besar, dalam kesuksesan timnas.
“Negara mana pun yang ingin sukses harus memperhatikan sisi finansial terlebih dahulu. Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan itu. RM15 juta, naik dari sebelumnya RM10 juta, tidaklah banyak. Tanpa pendanaan yang memadai untuk membuahkan hasil nyata, kita masih harus menjalankannya. sepak bola seperti bisnis”, kata Firdaus seperti dikutip New Straits Times.
Firdaus pun berharap pemerintah Malaysia merangkul PSSI seperti pemerintah Indonesia. Meniru langkah orang-orang bijak bumi dianggap suatu keharusan demi kemajuan.
“Di Indonesia, sepak bola dianggap sebagai proyek nasional yang bisa bergerak cepat. Pemimpinnya bisa membicarakan hal ini dalam rapat-rapat pemerintah,” ujarnya.
Badan Usaha Milik Negara, dalam hal ini PSSI bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung olahraga dalam negeri, juga dinilai perlu di Malaysia.
“Sponsor perusahaan harus tahu ke mana kontribusinya disalurkan, apakah untuk program akar rumput atau pembangunan infrastruktur,” jelas Firdaus.
“Kami sudah memiliki pengecualian pajak untuk perusahaan sponsor olahraga, tapi kami perlu meningkatkan persentase itu,” sarannya.
Sebagai perbandingan, Kamboja akan mengeluarkan dana senilai Rp79 miliar pada tahun 2024. Pemerintah Kamboja membelanjakan lebih banyak uang untuk sepak bola dibandingkan Malaysia.
Apalagi dibandingkan dengan Jepang, Korea Selatan, China, dan Thailand. Never Never Malaysia, Indonesia yang mulai mendapatkan bantuan dari pemerintah, masih jauh.
(perut/hari)