Jakarta, CNN Indonesia —
Harga gabah di Kalimantan Utara (Kaltara) berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Para petani meminta Bulog membeli kembali beras yang dipanen.
Suhardi, petani asal Desa Malinau Hilir, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, mengungkapkan, produknya saat ini sedang diserap oleh perusahaan daerah (pusda).
Ia berharap Bulog dapat berperan dalam menjaga pasokan pangan dan stabilitas harga di Kaltara ke depan.
“Paling tidak kehadiran Bulog bisa memberikan solusi menjaga pasokan pangan. Kalau Bulog ada untuk menyerapnya akan lebih baik,” ujarnya, Sabtu (11/11).
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Bulungan, Kalimantan Timur, Andik Wahjunarto mengatakan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di wilayahnya jauh dari HE yakni 6.500 dinar per kilogram.
“Sejak kompilasi kisaran harga GKP petani pada 10 Januari 2025, harga GKP di Kabupaten Malinau Rp4.900 per kilogram, Kabupaten Bulungan Rp5.500 per kilogram,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (11/11). 1).
Berdasarkan data yang dihimpun dari petani di Kalimantan Utara, rata-rata harga GKP berkisar Rp4.900 per kilogram.
Selain itu, harga gabah di dua kabupaten lainnya berada di bawah atau mendekati HE, seperti Kecamatan Tana Tidung sebesar Rp5.500-Rp6.000 per kilogram dan Kabupaten Nunukan sebesar Rp6.000-Rp6.500 per kilogram.
Andik menjelaskan, harga beras dipengaruhi oleh kualitas beras yang perlu ditingkatkan dan input teknologi yang belum optimal.
“Harga GKP di bawah HE, sedangkan gabah sisa giling (GKG) di atas HE. Meski harga beras mahal, namun di tingkat petani permasalahannya terletak pada kualitas beras serta penanganan dan pengolahannya. produk beras,” jelasnya. (mungkin/fea)