Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Luar Negeri RI Sugiono siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Palestina.
Namun program tersebut harus memenuhi standar hukum internasional, yakni jika sudah ada keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Janji tersebut disampaikan Sugiono dalam siaran pers tahunan Menlu di Gedung Nusantara Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Sugiono mengatakan: “Indonesia meyakini sistem dua negara harus dilaksanakan sesuai standar internasional, dimana gencatan senjata dan negara Palestina yang merdeka adalah hal yang penting.”
Ia kemudian mengatakan: “Jika Dewan Keamanan mengambil keputusan, [RI] siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian PBB.”
Pernyataan Indonesia siap mengirimkan pasukan ke Palestina bukan kali pertama.
Pada Juni 2024, Prabowo Subianto yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan presiden terpilih menyatakan Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Palestina.
Informasi tersebut terungkap saat menghadiri pertemuan antar menteri pertahanan di Singapura, Shangri La Dialogue.
“Jika diperlukan dan PBB memerlukannya, kami siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dalam jumlah besar untuk memantau dan memantau gencatan senjata,” kata Prabowo.
Dalam beberapa hari terakhir, dia sudah berkali-kali mengutarakan janji seperti itu.
Palestina masih menjadi fokus dunia karena kekejaman Israel di sana sejak Oktober 2023. Dalam operasi tersebut mereka menyerang banyak warga di wilayah tersebut dan warga sipil lainnya seperti rumah sakit dan kamp pengungsi.
Serangan Israel juga menyebabkan kematian lebih dari 46 orang di Palestina, dan banyak rumah sakit yang kewalahan. (cukup/tidak)