Jakarta, CNN Indonesia –
Dedek Prayuth, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, membeberkan alasan menu Makan Gratis Gizi (MBG) selalu tanpa susu.
Kakek bilang tidak ada menu standar di pameran itu. Ia mengatakan, yang ada adalah standar nutrisi, standar kebersihan, dan standar pengelolaan sampah berkelanjutan. Itu sebabnya protein susu lainnya bisa dijadikan pengganti, ujarnya.
“Hari ini saya lihat ada tahu, ada dada ayam, itu nutrisi proteinnya, besok bisa diganti susu, misalnya besok ayamnya tidak ada dada, tapi sayapnya saja, jadi susu. .Jadi itu mungkin saja,” katanya. Makan gratis di Jakarta Barat, Senin (6/1).
“Jadi tidak ada menu yang baku, yang ada adalah standar gizi, kebersihan, dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kakek berkata bahwa susu tidak boleh ada dalam menu semua pembagian makanan.
“Yang penting gizinya, misalnya hari ini bisa makan dada ayam dan tahu, itu dua-duanya protein, dan besok bisa makan protein dengan susu, itu berubah.”
Menu makan siang bergizi yang dibagikan hari ini di beberapa sekolah di wilayah Jakarta Barat adalah nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, kacang panjang goreng, dan jeruk.
Ada juga nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, kacang panjang goreng, dan jeruk.
Ududha Permana, Kepala Unit Pelayanan Kepatuhan Gizi (SPPG) atau dapur di Palmerah, Jakarta Barat, mengklaim harga sembako yang dibagikan ke 11 sekolah tersebut kurang dari Rp 10.000.
SPPG sudah pernah bereksperimen dengan menu dan harga ini, katanya.
“Ini sudah kami lakukan sekitar dua bulan, dan bisa dipastikan jatah hariannya kurang dari Rp 10.000. Hari ini, dengan harga di atas, menu kami di bawah Rp 10.000.” – kata Ududha. (Aku tahu)