Surabaya, CNN Indonesia —
Pada Rabu (18/12), banjir menggenangi Kecamatan Babat dan Laren, Wilayah Lamongan, Jawa Timur. Ratusan rumah dan fasilitas umum (fasum) rusak.
Kepala Dinas Darurat dan Logistik Jawa Timur Satria Nursena mengatakan, banjir di dua kecamatan itu disebabkan meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Akibat hujan deras, Sungai Bengawan Sola meluap hingga pemukiman warga dan beberapa jalan di sekitarnya, kata Satrio saat dikonfirmasi, Rabu (18/12).
Di Kecamatan Babat, Desa Banaran, terjadi banjir dengan ketinggian sekitar 15-25 cm di ruas jalan sekitarnya.
Sementara itu, beberapa desa terdampak banjir di distrik Lorraine. Di Desa Lauren, ketinggian air di pemukiman warga mencapai sekitar 10-15 cm, dan di jalan desa sekitar 20-25 cm, total 35 rumah terdampak.
Kemudian di Desa Plangvot ketinggian banjir sekitar 10-15 cm di pemukiman warga dan sekitar 25-30 cm di jalan desa. 57 rumah terendam air.
Kemudian di Desa Siser, ketinggian air mencapai 10-15 cm di pemukiman penduduk dan sekitar 20-25 cm di jalan desa. 23 rumah terdampak.
Di Desa Pesanggrahan, ketinggian banjir mencapai sekitar 15-20 cm di pemukiman warga dan sekitar 20-25 cm di jalan desa. Akibatnya, 51 bangunan tempat tinggal terdampak.
Sementara di Desa Keduyung, banjir menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian sekitar 10-15 cm, dan jalan desa sekitar 20-25 cm. 11 rumah dan dua bangunan umum terendam.
Menurut BPBD Jatim, ratusan rumah terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.
117 bangunan tempat tinggal terdampak, 2 fasilitas umum terendam banjir,” ujarnya.
BPBD Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lamongan kini terus melakukan asesmen dan mengoordinasikan tindakannya dengan pihak terkait.
“Pengawasan ketinggian genangan, pengiriman logistik berupa glangsing (tas) dan terpal untuk perbekalan darurat,” tutupnya. (frd)
(frd/DAL)