Jakarta, CNN Indonesia –
Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Taliban, pada Sabtu (11/11), sedikitnya 24 orang tewas akibat keracunan karbon monoksida di Afghanistan.
Sharp Zaman, juru bicara Taliban di kementerian tersebut, mengatakan bahwa pada musim dingin ini, 894 kasus keracunan karbon monoksida telah dilaporkan di seluruh Afghanistan.
Saat ini, 15 dari 24 orang yang meninggal akibat keracunan karbon monoksida adalah laki-laki dan 9 orang perempuan.
Kondisi musim dingin yang keras di banyak provinsi Afghanistan telah memaksa penduduknya bergantung pada gas dan batu bara untuk pemanas ruangan, seringkali di rumah-rumah yang memiliki ventilasi buruk.
Seperti diberitakan AMU.tv, Sabtu (11/11), hal ini meningkatkan risiko keracunan karbon monoksida, peristiwa berbahaya yang terus berulang pada musim dingin di Afghanistan.
Krisis ini terjadi pada saat Afghanistan menghadapi kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar. PBB memperkirakan lebih dari setengah juta warga Afghanistan membutuhkan bantuan mereka pada musim dingin ini.
Pasalnya, tantangan ekonomi dan kerawanan pangan terus terjadi di Afghanistan yang kini berada di bawah kekuasaan Taliban.
Pejabat kesehatan Taliban telah mendesak warga untuk berhati-hati saat menggunakan gas atau batu bara untuk pemanas dan memperingatkan bahaya ventilasi yang tidak memadai.
Kementerian Kesehatan Taliban tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi kematian atau keadaan spesifik yang menyebabkan insiden tersebut.
Musim dingin di Afghanistan, khususnya di daerah pedesaan, telah lama menjadi tantangan bagi penduduk negara tersebut, yang terus berjuang melawan kemiskinan dan terbatasnya akses terhadap layanan dasar. (WW/WW)