Jakarta, CNN Indonesia –
Gunung Semeru yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, mencatat beberapa kali erupsi, Sabtu malam (4/1). Ketinggian ledakan mencapai 700 meter di atas permukaan.
Letusan Gunung Semeru terjadi pada hari Sabtu, 4 Januari 2025 pukul 20.15 WIB dengan ketinggian garis letusan terlihat sekitar 700 meter di atas puncak, kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam laporannya.
Liswanto mengatakan, abu tersebut ditemukan berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas sedang dari arah utara dan ketika laporan selesai, ledakan masih berlanjut.
“Dulu pada pukul 19.41 WIB juga terjadi ledakan dan tidak ditemukan tanda-tanda ledakan. Saat dibuat laporan, ledakan masih berlanjut,” ujarnya, merujuk Antara.
Letusan Gunung Semeru juga terjadi pada pukul 19.27 WIB dan ditemukan ketinggian kabel listrik kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut atau 4.376 meter di atas permukaan laut. Abu tersebut terlihat berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas dari arah utara.
Data resmi, Gunung Semeru telah meletus sebanyak 16 kali sejak Sabtu pagi mulai pukul 00.09 WIB hingga 20.15 WIB. Meski demikian, letusan tersebut tidak berdampak pada aktivitas masyarakat yang tinggal di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Liswanto mengungkapkan, Gunung Semeru kini dalam status siaga, sehingga Pusat Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi, yakni sebisa mungkin masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun ke arah tenggara sepanjang Besuk Kobokan. sekitar delapan kilometer dari puncak atau pusat letusan.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperbolehkan bekerja dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai (stream) sepanjang Besuk Kobokan, karena dapat terkena dampak meluasnya udara panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Dijelaskannya, “Warga masih belum diperbolehkan melakukan aktivitas di radius 3 km dari outlet/puncak Gunung Semeru, karena berisiko terkena bola bersinar tersebut,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca panas, guguran lahar, dan hujan lahar di sepanjang sungai/lembah mulai dari puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, dengan potensi lahar di sungai – sungai kecil yang merupakan bagian dari Besuk Kobokan. (tim/dmi)