Jakarta, CNN Indonesia –
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melantik tiga kepala subdit (Kasubdit) baru di jajaran Direktorat Reserse Kriminal Narkoba menyusul peristiwa pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia.
Pengangkatan tiga Perwira Perantara (Pamen) itu diberitahukan dalam Telegram Nomor ST/429/XII/KEP.2024 yang ditandatangani Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Muh. Dwita Kumu Vardana, 25 Desember 2024.
Melalui mutasi tersebut, Karyoto menunjuk Kompol Bambang Prakoso sebagai Kasubdit I Ditres Narkoba Metro Jaya yang baru di Polda. Ia menggantikan AKBP Bariu Bawana yang diberhentikan sementara dalam pemeriksaan.
Berikutnya Kompol Ari Galang Saputro yang sebelumnya menjabat Kasubdit II Divisi Anti Narkoba Polda Metro Jaya pada Divisi Humas Mabes Polri. Ia menggantikan AKBP Vahyu Hidayat yang dicopot dari jabatannya selama pemeriksaan.
Terakhir, Kompol Ade Candra akan dilantik di Humas Mabes Polri sebagai Kasubdit III Ditres Narkoba Metro Jaya di Polda. Ade menggantikan AKBP Malvino Edward Justicia yang diberhentikan sementara dalam pemeriksaan.
Sebelumnya, Kepala Departemen Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan, total warga Malaysia yang menjadi korban dugaan pemerasan saat meninjau Proyek Gudang Djakarta (DWP) 2024 mencapai 45 orang.
Abdul Karim mengatakan, barang bukti dugaan pemerasan warga Malaysia yang dilakukan 18 petugas polisi berjumlah Rp 2,5 miliar. Dia menambahkan, para pelaku saat ini sedang menjalani penempatan khusus (patsus) di Propam Polri.
Di sisi lain, Karim mengatakan pihaknya tengah menyelidiki motif aksi pemerasan tersebut. Pasalnya, hal itu dilakukan oleh anggota unit bisnis yang berbeda.
Karim pun mengaku belum bisa membeberkan apakah pelaku kejahatan saling sepakat atau meminta uang secara terpisah, tergantung departemennya.
Oleh karena itu, ia mengatakan penyidik Propam Polri masih melakukan penyelidikan maraton untuk mendalami peran anggota di tingkat Polsek, Polres, dan Polda dalam kasus ini.
“Kami masih menyelidiki lebih lanjut. Jadi kami masih belum berani memastikan semuanya karena masih ada beberapa fakta yang perlu kami selidiki, ujarnya.
“Untuk itu perlu dikaji peran kepolisian sektor, polres, dan polres dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,” imbuhnya.
(tfq/DAL)