Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam sepak bola, hukum alam adalah bahwa tim yang berada di puncak klasemen adalah musuh bersama, dan Persebaya Surabaya berada dalam posisi tersebut ketika mereka mengunjungi kandang Bali United dalam dimulainya kembali Liga 1.
Di penghujung tahun 2024, Persebaya menutup babak pertama Liga 1 dengan bertamu ke kandang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (28/12) sore.
Bajol Ijo, julukan Persebaya, saat ini memimpin klasemen Liga 1 2024/2025 dengan perolehan 37 poin dari 16 pertandingan. Di belakang Persebaya ada Persib Bandung yang mengoleksi 35 poin.
Bedanya, Persib hanya memainkan 15 pertandingan. Laga melawan Bali United ditunda. Duel ini baru akan berlangsung pada 7 Januari 2025, sebelum dimulainya babak kedua.
Karena itu, Persebaya berpeluang merebut gelar juara di tengah musim saat menghadapi Bali United. Gelar tersebut memang bukan jaminan kemenangan di akhir musim, namun tetap bergengsi.
Saat ini tekanan dan beban berada di pihak Persebaya, sedangkan Persib menunggu lawannya terpeleset. Dan semoga harapan itu terwujud saat melawan Bali United.
Kinerja Serdadu Tridatu memang tak menentu. Namun, ketika mereka bertemu tim kuat di kandang, motivasi mereka berlipat ganda. Persija Jakarta adalah buktinya.
Macan Kemayoran, julukan Persia, kalah 3-1 pada 15 Desember. Sebelumnya, Bali United kalah 0-1 dari Dua United, imbang 1-1 dengan PSM, dan kalah 1-2 dari PSIS.
Terbaru, Ricky Fajrin dan kawan-kawan di luar dugaan kalah 1-2 dari Madura United. Tim yang berada di dasar klasemen Liga 1 mampu melibas Bali United yang bertabur bintang.
Sejarah pun mencatat, setidaknya dalam empat laga kandang terakhir, Bali United selalu berhasil mengalahkan Persebaya. Hal yang sama bisa terjadi lagi.
Mampukah Persebaya mengatasi faktor kurang baik tersebut? Sebagai musuh bersama di Liga 1, saat mereka duduk di puncak klasemen, tim besutan Paul Munster tidak boleh lengah Lanjutan ke halaman dua >>>