Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Investasi dan Pembangunan/Wakil Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan Indonesia membutuhkan Rp13.500 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkannya dalam pidatonya di Indonesia Mining Summit 2024 yang dibacakan oleh Manajer Perencanaan Infrastruktur BKPM Moris Nuaimi.
“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dibutuhkan realisasi Rp13,528 triliun dalam lima tahun ke depan. Realisasi uang tersebut diharapkan mampu menyerap 3,4 juta tenaga kerja,” ujarnya, Rabu (3/12). .
Oleh karena itu, Kementerian Investasi berupaya meningkatkan aliran penanaman modal asing (PMA) dan dalam negeri (PMDN).
Di sisi lain, konfirmasi investasi Januari – September 2024, lanjutnya, mencapai Rp 1.261 triliun. Industri logam primer menjadi penyumbang terbesar yakni Rp178 triliun atau 14,11 persen dari total investasi.
“Bagian ini juga mencakup penambangan bawah tanah, peleburan banyak mineral seperti nikel dan tembaga,” ujarnya.
Todotua mengatakan pengurangan ini merupakan langkah baik untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terkemuka, berkelanjutan, dan inklusif di dunia. Ia mengatakan, Indonesia kini punya rencana untuk membagikan peta di bawah ini.
Ada banyak produk yang ditambahkan ke peta distribusi, antara lain timah, kobalt, mangan, dan silika.
Ada minyak dan gas, petrokimia, metanol, amoniak, urea, disusul pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan, ujarnya.
(Fby/Agustus)