Jakarta, CNN Indonesia —
Turki akhirnya angkat bicara menanggapi video viral di media sosial yang mengklaim Presiden Recep Tayyip Erdogan walk out (WO) dari aula saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto berbicara pada KTT Pembangunan Kedelapan (H-8).
Dalam salah satu video yang diputar, Erdoğan terlihat berjalan menjauh atau walk away saat Prabowo berpidato di KTT D-8 yang digelar Kamis (19/12).
Erdoğan tampak muncul dari belakang Prabowo, bahkan tak sengaja menabrak kursi Prabowo saat Presiden sedang berpidato.
Berdasarkan video yang dirilis Sekretariat Presiden, beberapa delegasi, termasuk Presiden Erdogan, terlihat keluar ruangan saat Presiden RI menyampaikan pidatonya.
Video tersebut pun viral di jejaring sosial seperti X. Diunggah oleh seorang netizen, video tersebut disukai 27.000 akun dan di-retweet sebanyak 5.300 kali. Unggahan tersebut pun mendapat 700 komentar dari warganet.
Turki melalui duta besarnya untuk Indonesia, Talip Küçükcan, mengatakan wajar jika para delegasi, termasuk para kepala negara, keluar masuk ruang pertemuan KTT karena sering kali ada pertemuan lain yang dilakukan pada waktu yang sama – bersamaan waktu.
Küçükcan pun mengamini pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait hal tersebut.
Menanggapi pertanyaan Anda, berikut ini saya ingin menyampaikan penjelasan Kementerian Luar Negeri yang memberikan sudut pandang dan informasi yang benar, kata Küçükcan kepada fun-eastern.com, Minggu (22/12) malam.
Küçükcan mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat yang mengatakan pada hari Minggu bahwa berdasarkan kebiasaan yang berlaku di forum internasional, setiap delegasi berhak menentukan kapan ketua delegasi akan duduk di kursi delegasi atau keluar. ruangan
“Biasanya para ketua delegasi mengadakan beberapa pertemuan paralel dalam pertemuan internasional, termasuk mengadakan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di kamar lain,” kata Roy dalam keterangan tertulisnya, dikutip Küçükcan.
Jadi keluar masuk ruang pertemuan adalah hal biasa dalam pertemuan internasional (termasuk forum PBB), lanjut Roy.
Roy mengatakan delegasi Indonesia belum bisa mengomentari jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak bisa berpartisipasi penuh dalam forum tersebut.
Ia juga mengatakan, sebelum dan sesudah KTT, Prabu mengadakan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi, termasuk Erdogan.
“Khusus dengan Presiden Turki, kedua pemimpin bisa dikatakan bertemu dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk duduk bersebelahan pada jamuan makan siang yang digelar usai KTT berakhir,” ujarnya. (blq/rds)