Jakarta, CNN Indonesia —
Blue Origin Rocket dijadwalkan terbang pada Kamis (16/16) setelah dua kali dibatalkan karena beberapa masalah.
Blue Origin, perusahaan roket yang didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 2000, telah membatalkan upaya keduanya untuk meluncurkan roket Glenn baru.
Roket tersebut sedianya dijadwalkan diluncurkan pada Senin (13/13) dini hari, namun perusahaan membatalkan rencana tersebut agar para insinyurnya dapat mengatasi masalah teknis pada roket tersebut.
Pada Senin malam, setelah hampir 4 jam tanpa pembaruan atau berita apa pun tentang apa yang salah dengan roket tersebut, Blue Origin merilis pernyataan di media sosial yang mengatakan mereka akan meluncurkannya lebih awal pada Selasa (14/1).
Namun, beberapa jam kemudian, Blue Origin mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan mencoba terbang malam itu.
“Kami menjadwalkan ulang peluncuran NG-1 paling cepat pada Kamis, 16 Januari,” kata perusahaan itu dalam sebuah postingan di X.
Pada hari itu, Blue Origin memiliki waktu peluncuran tiga jam antara pukul 01:00 dan 04:00 ET.
Blue Origin, dikutip CNN, tidak segera menjelaskan alasan pihaknya membatalkan rencana peluncuran Glenn baru pada Selasa pagi. Namun, Blue Origin sebelumnya telah memperingatkan bahwa kondisi cuaca buruk di lokasi lepas landas dapat menyebabkan pembatalan lagi.
“Prakiraan cuaca ekstrem LC-36 mungkin melewatkan kesempatan ini malam ini,” kata perusahaan itu dalam postingannya Senin (13/1) malam.
Dalam postingan tersebut, Blue Origin juga menjelaskan lebih detail tentang masalah yang coba dipecahkan oleh para insinyur dalam upaya terbarunya.
“Perbaikan pagi ini disebabkan oleh pembentukan es di saluran siram unit daya tambahan yang memberi makan setiap sistem hidrolik kami,” kata perusahaan itu.
Sebuah “jalur pembersih” atau saluran pembersih adalah pipa atau tabung yang digunakan untuk menghilangkan gas atau puing-puing yang tidak diinginkan dari sistem rudal.
Ini lebih detail daripada yang diberikan Blue Origin selama siaran langsung upaya peluncuran pada hari Senin.
Pada saat itu, perusahaan hanya mengatakan bahwa para insinyur sedang menghadapi “anomali”. Anomali dalam penerbangan luar angkasa mengacu pada masalah pada roket yang perlu diselesaikan sebelum dapat diberi lampu hijau untuk lepas landas.
(lom/dmi)