Jakarta, CNN Indonesia —
Pulau Jawa merupakan rumah bagi masyarakat termiskin di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 52,45 persen total penduduk miskin terkonsentrasi di sini.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Edinger Vidasanti mengatakan, penduduk miskin Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Dari total penduduk miskin di Indonesia, sebanyak 12,62 juta jiwa atau sekitar 52,45 persen berada di Pulau Jawa,” kata Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).
Sedangkan Pulau Kalimantan memiliki jumlah penduduk miskin terendah yaitu sebanyak 0,91 juta jiwa (3,78 persen),” imbuhnya.
Pulau Jawa tidak hanya memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di Indonesia, namun juga merupakan wilayah dengan kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang paling besar. BPS mencatat DKI Jakarta memiliki tingkat ketimpangan wilayah tertinggi yakni 0,431.
Sedangkan Kepulauan Bangka Belitung memiliki tingkat ketimpangan terendah dengan skor 0,235. Ketimpangan diukur dengan koefisien Gini, dimana semakin tinggi angkanya maka semakin besar pula ketimpangan tersebut.
Seorang perempuan yang akrab disapa Winnie kemudian menjelaskan alasan berkumpulnya masyarakat miskin di Jawa. Padahal, pulau ini merupakan sumber pertumbuhan ekonomi.
Ditegaskannya, jumlah penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa yakni sekitar 55,84 persen. Oleh karena itu, masyarakat miskin otomatis berasal dari daerah yang jumlah penduduknya banyak.
BPS menegaskan, penduduk miskin yang terkonsentrasi banyak terjadi di Pulau Jawa. Meski demikian, Winnie menegaskan persentase kemiskinan relatif rendah dibandingkan daerah lain.
“Angka kemiskinan (di Pulau Jawa) sekitar 8 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 8,57 persen.” Artinya, jika angka kemiskinan di Pulau Jawa 8,05 persen, maka setiap 100 penduduknya hanya terdapat 8 penduduk miskin. Pulau Jawa,” jelasnya. .
Sedangkan pulau Maluku dan Papua memiliki angka kemiskinan tertinggi yaitu 18,62 persen.
(Minggu/Agustus)