Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong investor asing masuk ke Indonesia.
Ia mengatakan, salah satu “mesin” untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% adalah investasi. Langkah mengundang investor ini juga sejalan dengan upaya pemerintah menurunkan inkremental capital output ratio (ICOR) dari kisaran 6 menjadi 4.
“Jalan kita untuk mencapai 8% (pertumbuhan ekonomi) dalam lima tahun ke depan tidaklah mudah,” ujarnya pada Business Competitiveness Outlook 2025 yang digelar di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin (13/1).
Namun dengan capaian yang telah dicapai selama ini, pemerintah yakin jika seluruh pemangku kepentingan bekerja sama, kita bisa mencapai era baru dan peluang baru, lanjut Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga membandingkan situasi geopolitik dunia. Masalah ini terlihat pada ketegangan dari Amerika Serikat hingga Timur Tengah.
Sementara itu, Airlangga menyebut Indonesia menawarkan perdamaian. Padahal, anak buah Presiden Prabowo Subianto punya pengaruh terhadap stabilitas politik negara demokrasi.
“Kita lihat masih banyak permasalahan di Eropa dengan Ukraina (perang), dan tentunya saat ini tidak ada perdamaian di Timur Tengah,” kata Airlangga.
“Saya kira Amerika Serikat juga akan melihat ketegangan antara (Amerika Serikat dan) Kanada dan Meksiko. Jadi, menurut saya Indonesia dan Asia akan memberikan perdamaian, bahkan dalam 20 tahun terakhir. Indonesia juga akan memberikan stabilitas bagi India dan merupakan salah satu negara yang paling maju dalam hal ini. negara demokrasi terbesar di kawasan ini.”
Apa yang disampaikan Airlangga ada benarnya. Pemerintah AS melalui Presiden terpilih Donald Trump secara terbuka berupaya untuk mencaplok Kanada.
Presiden Donald Trump telah berjanji sejak awal untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada produk Kanada yang diimpor ke Amerika Serikat. Langkah ini akan berlaku sampai Kanada dan Meksiko menghentikan aliran imigran dan narkoba ke Amerika Serikat.
Sikap Trump mengejutkan seluruh negara. Dia tidak hanya ingin menyatukan Amerika dan Kanada, dia juga ingin menguasai Terusan Panama dan membeli Pulau Greenland.
(skt/sfr)