Jakarta, CNN Indonesia —
Orang-orang yang membunuh banyak orang pada Tahun Baru 2025 di kota New Orleans, Amerika Serikat, menginginkan “banyak orang yang terbunuh,” kata polisi. Sejauh ini, setidaknya 10 orang tewas dan lebih dari 35 orang terluka dalam pertempuran besar tersebut.
Biro Investigasi Federal AS atau FBI menyatakan bahwa insiden tersebut bukanlah aksi teroris dan akan terus menyelidiki masalah tersebut.
“Orang ini mencoba menabrak orang sebanyak yang dia bisa,” kata Komandan Polisi New Orleans
Ann Kirkpatrick menceritakan hal itu kepada wartawan, kata AFP, Rabu (1/1). “Dia bertekad untuk menghancurkan dan menghancurkan apa yang telah dia mulai.”
Walikota New Orleans, La Toya Cantrell, menyebut tragedi itu sebagai “aksi teroris”. Namun menurut Reuters, FBI sampai pada kesimpulan bahwa tragedi tersebut bukanlah serangan teroris.
“Ini bukan serangan teroris,” kata Alethea Duncan, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI di New Orleans.
Selain itu, Duncan mengatakan, ditemukan alat diduga bahan peledak di dalam kendaraan tersangka. Dan, lanjutnya, timnya mengetahui bahwa alat ini bekerja keras.
Sebelumnya, Kirkpatrick mengatakan kendaraan itu dikendarai “dengan kecepatan sangat tinggi” dan “dengan sengaja”.
Kirkpatrick menambahkan bahwa pengemudi menembaki petugas, melukai dua dari mereka. Namun kejadian ini tidak dianggap sebagai serangan teroris. Pengemudi dan keberadaannya tidak diketahui.
“Orang ini, teroris ini, menembak petugas kami di dalam mobilnya setelah mereka menabrak mobil tersebut. Dua petugas kami tertembak, tapi mereka baik-baik saja,” kata Kirkpatrick.
Kirkpatrick mengatakan FBI telah mengambil alih penyelidikan.
Sedikitnya 10 orang tewas dan 35 luka-luka ketika sebuah mobil menabrak New Orleans 2025 dini hari pada 1 Januari 2025, di kawasan wisata New Orleans.
NOLA Ready, sebuah organisasi perencanaan darurat di New Orleans, mengatakan insiden itu terjadi di distrik ke-8 pada pukul 3:15 pagi.
Sementara itu, kawasan tersebut dipenuhi orang-orang yang merayakan Tahun Baru di French Quarter, yang terkenal dengan bar, restoran, dan sejarah jazznya.
Saksi mata mengatakan kepada CBS News bahwa mobil tersebut menabrak kerumunan sebelum pengemudinya keluar dan terlibat baku tembak dengan polisi.
New Orleans adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat. Ini terjadi sebelum kota tersebut menjadi tuan rumah Sugar Bowl antara Universitas Georgia dan Notre Dame.
(Reuters/Anak)