Jakarta, CNN Indonesia –
Terpidana pengedar narkoba Mary Jane Veloso mengatakan dia tidak sabar untuk menghabiskan Natal bersama keluarganya di Filipina.
Hal itu diungkapkan Mary Jane pada Selasa (17/12) malam usai resmi diserahkan kepada pemerintah Filipina saat menuju ruang tunggu keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta.
Mary Jane pun mengaku membayangkan melihat keluarganya dan menghabiskan Natal bersama.
“Saya ingin menghabiskan Natal di sana bersama keluarga. Terima kasih banyak,” jelasnya.
Terlebih lagi, keinginan Mary Jane untuk bertemu kedua anaknya semakin menguat saat mengetahui dirinya akan tiba di Manila, Filipina pada Rabu pagi (18/12). Dia bilang dia ingin segera memeluk dan mencium mereka.
“Ya, saya sangat senang [bertemu dengan anak-anak]. Saya sangat senang bertemu mereka. Saya ingin segera memeluk dan mencium semua orang,” ujarnya sambil tersenyum.
Mary Jane dipulangkan ke Filipina dengan penerbangan Cebu Pacific Airlines 5J760 pada pukul 00.05 WIB, Rabu (18/12) pagi.
Dia sebelumnya ditahan di Lapas Yogyakarta sebelum dipindahkan ke Lapas Pondok Bambu di Jakarta Timur sebelum dikembalikan ke Filipina. Ia sebelumnya dijadwalkan akan dieksekusi pada tahun 2015, namun eksekusinya ditunda saat itu.
Pemerintah Filipina dan Indonesia sepakat untuk menyerahkan Mary Jane dengan menandatangani perjanjian praktis. Pemerintah Filipina menyetujui semua syarat yang ditawarkan Indonesia untuk merelokasi Mary Jane ke kampung halamannya.
Jumat (6/12) lalu, Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia Immipas Yussril Ihza Mahendra dan Wakil Menteri Kehakiman Filipina Raul Vazquez menandatangani perjanjian tersebut.
Mary Jane Veloso – terpidana penyelundupan heroin seberat 2,6 kilogram, ditangkap di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada April 2010. Mary Jane divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Sleman pada Oktober 2010. (tfq/dmi)