Jakarta, CNN Indonesia —
Warga California marah atas apa yang dikatakan pejabat setempat sebagai lambatnya respons dan kesiapsiagaan terhadap kebakaran mematikan di Los Angeles. Saat petugas pemadam kebakaran memadamkan api, muncul juga kemarahan atas serangkaian alarm evakuasi palsu dan hidran kehabisan air.
Pada Jumat (10/1), warga menuntut untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan besar akibat kebakaran hutan di Los Angeles. Tuntutan ini meningkat seiring pemerintah daerah mulai memberlakukan jam malam untuk mencegah kejahatan seperti perampokan.
Setidaknya 11 orang tewas dalam kebakaran mengerikan yang digambarkan Presiden Joe Biden sebagai “adegan perang”.
Gubernur Gavin Newsom pada hari Jumat memerintahkan “peninjauan yang sepenuhnya independen” terhadap utilitas kota. Dia menggambarkan kurangnya pasokan air saat kebakaran terjadi sebagai hal yang “sangat mengganggu”.
“Kami membutuhkan jawaban atas bagaimana hal ini bisa terjadi,” kata Newsom dalam surat terbukanya, menurut AFP.
Nicole Perry, salah satu warga yang rumah mewahnya di Pacific Palisades terbakar, mengatakan pihak berwenang “telah mengecewakan kami sepenuhnya.”
“Mereka mengizinkan kami membakar orang biasa,” kata warga lainnya, Nicholas Norman, kepada AFP.
Ketakutan akan penjarahan semakin meningkat, sehingga jam malam diberlakukan di daerah yang dievakuasi. Warga mengatur patroli jalanan dan menjaga rumah mereka dengan senjata.
“Jika kami melihat Anda di area ini, Anda akan ditangkap,” kata Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles Jim McDonnell.
Pelanggar bisa menghadapi hukuman enam bulan penjara atau denda $1.000, kata McDonnell.
Garda Nasional juga telah dikerahkan untuk memperkuat penegakan hukum.
(fea/fea)