Jakarta, CNN Indonesia —
Bendahara Umum Partai Nasdemo Ahmad Saloni membantah organisasi Persatuan untuk Indonesia Industri (KIM) Plus mengupayakan Ridwan Kamil Suono memenangkan Pilgub Jakarta 2024.
Saloni mengatakan masyarakat harus melihat perkembangannya pada 27 November. Ini termasuk mengubah pertanyaan survei.
“Saudara-saudara, kita lihat perkembangannya pada 27 November terkait siklus penyelidikan ini,” kata Saloni, Rabu, 11 Juni, di Capitol.
Ia mempertanyakan hasil beberapa penelitian yang baru-baru ini diterbitkan. Menurutnya, penelitian tersebut tidak sepenuhnya benar.
Saloni berpendapat, tidak perlu ada pasangan calon yang bisa memenangkan pemilu. Sebaliknya.
“Jakarta sedikit unik dibandingkan daerah lain. Orang yang merasa menang belum tentu menang, dan orang yang merasa kalah belum tentu kalah,” ujarnya.
Saloni menegaskan, pemerintahan koalisi tidak akan terpecah selama kampanye pemilu. Sebab, setiap parpol terikat untuk mengajukan calon.
“Tidak, serikat pekerja tidak akan runtuh. Integrasi tidak mungkin dilakukan,” katanya.
Perdebatan perpecahan di KIM+ kini semakin memanas seiring menurunnya kapasitas elektoral Ridwan Kamil Suono. Temuan riset litbang Kompas mendukung Pramono Anung-Rano Karno.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 20-25 Oktober 2024, keduanya unggul atas Ridwan Kamil Suono di Pilgub DKI Jakarta.
Berdasarkan survei, Pramono-Rano yang menempati posisi ketiga pasangan calon memiliki peluang menang sebesar 38,3 persen. Meski hanya unggul tipis, calon dari PDIP, Jodi, berhasil unggul.
Sedangkan pasangan Ridwan Kamil dan Suono menempati posisi kedua dengan tingkat keberhasilan 34,6%. Kemudian, kandidat independen Dalma Pongrekun dan kandidat peringkat kedua dari garis Khun Wardana tertinggal jauh di belakang kedua rival politik mereka, dengan peluang menang hanya sebesar 3,3 persen.
Dari survei yang sama, pasangan calon KIM+ Jawa Tengah Ahmad Lutfi dan Taj Yasin juga tertinggal dari calon PDIP Andika Perkasa-Hendral Prihadi. Namun jajak pendapat menyimpulkan bahwa kedua partai masih imbang dan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan cukup besar karena selisihnya sangat kecil.
(setelah/lihat)