Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun meminta seluruh kader PDIP dari Sabang hingga Merauke tidak perlu takut setelah Sekjen PDIP Hasto Cristianto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kumar mengimbau seluruh kader PDIP tetap berpegang pada prinsip Satyam Eva Jayat atau hanya membiarkan kebenaran menang atau
Oleh karena itu, jangan pernah takut kepada seluruh kader dan simpatisan dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, ”kata Komar. Satukan barisan di bawah komando Presiden Megawati Sukarnoputri! Objek perjuangan kami adalah Satyam Eva Jayat. Dalam keterangannya, Selasa (24).
Di sisi lain, Kumar mengaku kaget lembaga antirasuah mencurigai Haston sebagai tersangka kasus suap yang melibatkan anggota Bursa Sementara (PAW) Korea Utara Harun Masiku.
Apalagi, kata dia, keputusan itu diambil menjelang perayaan Natal yang membawa kedamaian bagi umat Kristiani.
Saya juga kaget mendengar kabar tersebut, apalagi besok adalah hari Hasto merayakan Natal, yang seharusnya membawa kedamaian bagi para pengikutnya, kata Kumar.
Ia melanjutkan: “Saat kita menyambut tuan rumah, kita juga harus merasakan kedamaian Natal.” Tapi sayang sekali hal itu tidak terjadi sejak awal.”
Sebelumnya, Hasto disangkakan sebagai tersangka bersama mantan Caleg PDIP Harun Masiku yang sudah berstatus tersangka sejak 2020.
KPK menduga Hasto dan Harun Masiku memberikan hadiah atau janji kepada Wahyu Setiawan, Komisioner KPU RI.
Ada suap yang diberikan dari Harun Masiku, sehingga Wahyu berusaha memaksa Harun Masiku menjadi anggota RI Korea Utara melalui proses PAW.
Sebelumnya, penetapan atau pengungkapan kasus Hasto telah dilakukan pada Jumat, 20 Desember 2024. UU Tipikor juncto Pasal 55(1)(1) KUHP.
Sementara itu, Ketua DPP Reformasi Sistem Hukum Nasional PDIP Ronnie Talapessi mengatakan partainya baru akan menyampaikan sikap resmi jika kabar keraguan pencalonan Hasto terkonfirmasi.
Ronnie mengatakan pada Selasa (24/12): “Saya hanya membaca di media, saya tidak mendapatkan informasi yang benar. “Kami masih mendalami kebenaran informasi tersebut, dan nanti pihak akan memberikan pernyataan. (mab/tidak)