Solo, CNN Indonesia —
Politisi PPP Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan partainya ingin bersatu dengan presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).
Meski demikian, eks Ketua Bapilu PPP ini mengaku tak segan-segan mengajak Jokowi bergabung ke partai berlambang Kaba tersebut.
Pengumuman itu disampaikan Sandi pada Kamis (12/12) usai mengunjungi kediaman Jokowi di Desa Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Wah, saya tidak berani, kata Sandi saat ditanya apakah partainya ingin menentang Jokowi.
Sandi menghormati keputusan Jokowi yang tidak bergabung dengan parpol setelah diumumkan menjadi pembina PDIP. Menurutnya, Jokowi adalah negara yang mewakili semua partai termasuk PPP.
“Kalau PPP tetap mendapat pembinaan dari beliau, itu bagus,” kata pria yang menjabat Menparecraf pada periode kedua Jokowi menjabat presiden (2019-2024).
Pada Pemilu 2024-2029 gagal melaju ke DPD. Partai tersebut hanya meraih 3,87 persen suara pada pemilu legislatif 2024. Artinya pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Empat persen tidak memenuhi persyaratan parlemen.
Sandi mengaku partainya masih menghadapi perubahan agar bisa kembali duduk di DPR RI pada pemilu 2029 mendatang. Meski tak mengajak eks Gubernur Jakarta Kecil itu bergabung, Sandi menegaskan pihaknya tetap ingin bekerja sama dengan Jokowi.
“Sekarang bagaimana PPP bisa kembali ke Senayan [DPR], kita sedang menyelenggarakan parlemen ini dan kita berharap bisa bergabung dengan “partai swasta”, kata Sandy.
Istilah partai tunggal belakangan ini banyak disinggung oleh para analis politik. Istilah ini semakin mendapat perhatian setelah Jokowi didepak dari PDIP dan mendeklarasikan dirinya sebagai partai tersendiri.
Sikapnya kembali ditegaskan Jokowi saat ditanya apakah akan bergabung dengan partai lain setelah keluar dari PDIP.
Saat ditanya partai mana yang diincarnya, Jokowi menjawab, “Iya, masih partai swasta. (Sid/anak)