Jakarta, CNN Indonesia –
Dalam Islam, segala sesuatu harus dilakukan sesuai rukun yang ada, termasuk rukun Jima Jima. Khotbah merupakan bagian penting dalam ibadah shalat Jumat.
Khotbah Jumat adalah ceramah atau ceramah yang disampaikan oleh imam atau hatip di masjid sebelum salat Jumat.
Alasan Anda membaca khotbah ini adalah agar khatib dapat menyampaikan nasehat dan ajaran Islam, menguatkan keimanan dan rasa hormat dalam gereja, mempertemukan warga, dan memberikan solusi terhadap permasalahan umat.
Membaca dan mendengarkan khotbah juga penting karena merupakan permohonan dan pengabulan shalat Jumat yang sah. Oleh karena itu, ada kaidah atau prinsip yang harus dipatuhi saat membaca khutbah Jumat.
Menurut NU Online dan Panduan Pemula Khutbah Jumat Irfan Rumi, khutbah Jumat memiliki lima rukun yang patut ditaati. Berikut uraiannya masing-masing: 1. Segala puji bagi Allah SWT
Pilar pertama adalah memanjatkan puji-pujian kepada Allah SWT. Caranya adalah dengan menggunakan kata “hamdun” dan kata-kata yang mempunyai akar kata yang sama, misalnya “alhamdu”, “ahmadu”, “nahmadu”.
Beberapa kata yang bisa kita gunakan adalah; “elhamdu lillâh”, “nehmadu lillâh”, “lillahi al-hamdu”, “en hamidu Allahe”, “Allahe ahmadu”.
Ayat ini dari riwayat Syekh Ibnu Hajar al-Haitami:
Artinya : Memudahkan kita memuji Allah dengan menggunakan kata Allah dan akar kata lafazhamdun orlafaz-lafaz. Alhamdulillah, ehmadu-Llâha, Allahe ahmadu, Lillahi al-hamdu, ene hamidun lillahi, al-hamdu lirrahman saja tidak cukup, co-shukuru lillahi dan seterusnya saja tidak cukup. (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyyah al-Turmusi, Jeddah, Dar al-Minhaj, 2011, volume 4, halaman: 246).2. Baca doanya
Kemudian doa dibacakan. Cara melakukannya adalah dengan menggunakan kata “esh-shelatu” dan akar kata yang sama, lafadh.
Ngomong-ngomong, tidak harus selalu menggunakan nama “Muhammad” untuk nama Nabi Muhammad, tapi bisa juga “al-Rasul”, “Ahmad”, “an-Nabi”, “al-Basyir” . “al-Nadzir” dan lain-lain.
Contoh bacaan Shevat yang benar: “eş-şelâtu ‘alan-Nabi”, “enâ muşâllîn ‘ala Muhammad”, “Ene ushalli ‘ala Rasulillah”.
3. Baca gelasnya
Kemudian khatib harus membacakan wasiat dalam khutbah jumat. Sebab, khatib selalu mengajak umat untuk taat dan menghindari kemaksiatan.
Contoh akad yang tepat adalah “Esiullaha, taat kepada Allah”, “ittakullaha, bertakwa kepada Allah”, “inzajiru anil makshiat, hindari perilaku koruptif”.4. Bacalah ayat-ayat Al-Quran
Kolom berikutnya berisi pembacaan ayat Al-Qur’an. Kolom ini penting agar manusia dapat memahami makna Al-Quran dengan baik. Ayat yang dibaca bisa apa saja; dengan janji, ancaman, keinginan, cerita, dll. Sebagai referensi, berikut contohnya:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan termasuklah orang-orang yang bertakwa. (S.Tevbe: 119).
Untuk memahami gagasan pokok ayat tersebut dengan baik, beliau mengatakan:
Artinya: Lalu kamu berpikir. (Muddetsir ayat 21).5. Bacaan doa untuk umat islam dan muslimat
Yang terakhir adalah membaca doa untuk seluruh umat islam. Isi doanya semoga membawa nuansa akhirat dan mengingatkan jamaah akan akhirat.
Beberapa doa yang bisa dipanjatkan adalah, “Allahumme ecirna minannâr, Allah selamatkan kami dari api Neraka”, “Allahumme ğfir lil muslimin vel muslimat, Ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimah”.
Selain doa-doa berikutnya, khatib juga dapat membacakan doa-doa yang memohon kepada dunia, seperti “Allahumme a’thinâ malan katsîran, Tuhan, beri kami harta yang banyak.”
Berikut penjelasan rukun jum’at yang lima: membaca puji-pujian kepada Allah SWT, membaca doa, membaca cinta, membaca sebagian ayat Al-Qur’an, dan membaca doa untuk muslim dan muslim. Saya harap ini bermanfaat. (kantong/juh)