Jakarta, CNN Indonesia —
Teknologi kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan terus berkembang dan populer pada tahun ini.
Fitur AI kini dapat dengan mudah ditemukan di seluruh platform. Agen kecerdasan buatan diharapkan menjadi semakin otonom dan membantu membuat hidup lebih mudah bagi penggunanya.
Dalam skala global, AI bahkan dapat membantu kita menemukan cara baru untuk memecahkan masalah besar seperti krisis iklim dan akses terhadap layanan kesehatan.
Kemajuan teknologi kecerdasan buatan akan didorong oleh kemampuannya mengingat lebih banyak informasi, melakukan penalaran yang lebih baik, dan inovasi lainnya.
“AI telah melakukan apa yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.” Pada tahun lalu, kami telah melihat banyak individu dan organisasi beralih dari eksperimen dengan kecerdasan buatan ke arah adopsi yang lebih bermakna,” kata Chris Young, direktur eksekutif pengembangan bisnis, strategi, dan usaha di Microsoft. dalam keterangannya, Rabu (1 Agustus).
Berikut beberapa tren AI yang menurut Microsoft akan lazim pada tahun 2025: 1. Model AI lebih kompleks
Microsoft mengatakan model AI telah berkembang lebih cepat dan efisien selama setahun terakhir. Saat ini, model batas skala besar dapat menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari penulisan hingga pengkodean.
Setelah itu, model AI berkemampuan tinggi kini dapat disesuaikan dengan tugas atau kebutuhan tertentu.
Microsoft mengatakan model AI akan berbuat lebih banyak dan lebih baik pada tahun 2025.
Model dengan kemampuan inferensi tingkat lanjut, seperti OpenAI o1, dikatakan mampu memecahkan masalah kompleks secara logis, mirip dengan cara manusia berpikir sebelum menjawab pertanyaan kompleks. Kemampuan ini akan terus berguna dalam bidang-bidang seperti sains, coding, matematika, hukum, dan kedokteran; ini memungkinkan model untuk membandingkan kontrak, menghasilkan kode, dan menjalankan alur kerja multi-langkah.
Kemajuan tersebut penting tidak hanya untuk inovasi model, tetapi juga untuk pengelolaan data dan data pasca pelatihan. Misalnya, kategori model Phi kecil dari Microsoft menunjukkan bahwa pengumpulan data berkualitas tinggi dapat meningkatkan kinerja dan penalaran model.2. Agen AI Korupsi, cara kerjanya
Microsoft mengatakan bahwa karyawan di hampir 70 persen perusahaan Fortune 500 sudah menggunakan Microsoft 365 Copilot untuk melakukan berbagai tugas yang berulang dan monoton, seperti memfilter email dan membuat catatan selama rapat menggunakan Teams. Pada tahun 2025, agen AI generasi baru akan melakukan lebih banyak hal, bahkan melakukan tugas tertentu untuk Anda.
Berkat kemajuan dalam memori, penalaran, dan kemampuan multimodal, agen AI akan mampu melakukan tugas yang lebih kompleks dengan keterampilan dan cara berinteraksi baru.
Hasilnya, proses kerja seperti pembuatan laporan, pemecahan masalah laptop baru, dan menjawab pertanyaan seputar tunjangan karyawan dapat diselesaikan lebih cepat. Memberikan ruang bagi karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih berharga.3. AI sebagai teman sehari-hari
AI diprediksi akan membuat hidup lebih mudah bagi pengguna di luar pekerjaan. Misalnya, Copilot dapat membantu mengefektifkan dan memprioritaskan tugas-tugas seperti mengatur volume informasi harian sehingga dapat memberikan lebih banyak waktu bagi penggunanya.
4. AI menjadi lebih efisien
Perkembangan inovasi teknologi dikatakan akan membuat AI bekerja lebih efisien dan tidak lagi haus energi.
Dalam beberapa tahun ke depan, pusat data baru yang dilengkapi kecerdasan buatan yang tidak menggunakan air untuk pendinginan akan mulai beroperasi. Microsoft sendiri akan memperluas penggunaan sistem pendingin cair yang sangat efisien seperti pelat dingin.5. Kunci untuk membangun AI
Microsoft mengatakan pengukuran adalah cara untuk menentukan dan menilai risiko AI dan merupakan kunci untuk membangun AI yang bertanggung jawab. Salah satu peristiwa terbesar tahun ini dapat diringkas dalam dua kata: pengujian dan penyetelan.
Jika Anda dapat mengukur risiko dan ancaman, Anda dapat membantu mencegah atau menguranginya.
Pengukuran dan penyesuaian dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam membangun kecerdasan buatan, salah satunya adalah pendeteksian dan pemrosesan konten yang tidak tepat yang dikenal dengan istilah “halusinasi”. Sebuah terobosan ilmiah
Kecerdasan buatan dikatakan mempunyai dampak besar di seluruh dunia, mendorong kemajuan dalam segala hal mulai dari superkomputer hingga prakiraan cuaca.
AI juga mendorong kemajuan bersejarah dalam penelitian ilmiah dan berpotensi membuka peluang baru dalam ilmu kehidupan, material berkelanjutan, penemuan obat, dan kesehatan manusia.
Misalnya, pada tahun 2024, Microsoft Research membuat terobosan yang memungkinkan para peneliti mengeksplorasi beberapa masalah paling kompleks di dunia dalam ilmu biomolekuler, termasuk penemuan obat baru yang dapat menyelamatkan nyawa, dengan kecepatan dan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tren penggunaan kecerdasan buatan untuk menciptakan penemuan ilmiah diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2025.
“Salah satu hal yang paling menarik untuk disaksikan pada tahun 2025 adalah bagaimana penggunaan kecerdasan buatan dalam penelitian ilmiah mendorong kemajuan dalam memecahkan beberapa masalah paling mendesak di dunia,” kata Ashley Lawrence, wakil presiden perusahaan dan manajer umum Microsoft Research.
(lum/mikrofon)