Jakarta, CNN Indonesia –
Mark Klock menyampaikan pesan penting kepada PSSI, induk organisasi sepak bola Indonesia, tentang kehadiran talenta-talenta dalam negeri.
Kedatangan pemain naturalisasi yang langsung mengambil tempat di timnas Indonesia menjadi fenomena dalam dua tahun terakhir. Sejumlah nama seperti Sandy Walsh, Jordi Amat, Ivar Jenner, Rafael Struik, Justin Hübner, Maarten Paes, Tom Hay, Calvin Verdonck, Kevin Dix dan Mes Hilgers datang secara bergelombang.
Klock mengingatkan, kehadiran para pemain tersebut hanya untuk kebutuhan jangka pendek. Sementara itu, demi masa depan yang jauh, PSSI harus terus berkembang dalam jangka panjang untuk melahirkan pesepakbola berkualitas.
Naturalisasi adalah satu hal, kinerja jangka panjang adalah hal lain, tetapi Anda harus ingat untuk membawa budaya yang Anda miliki dan terus berkontribusi dan mengembangkan bakat Anda sendiri, kata Klock seperti dikutip ESPN.
Soal budaya dan nilai-nilai Indonesia, Klock yang memegang paspor Indonesia sejak 2017 ini menilai pemain di Eropa membutuhkan intuisi dan pengetahuan tentang bahasa Indonesia. Klock juga merasa berguna untuk bertindak sebagai penghubung bagi pemain yang baru dinaturalisasi.
“Ketika Anda bermain sepak bola di Eropa, Anda tidak memiliki banyak pengalaman dengan negara dan budayanya. Penting untuk menjadi jembatan. Bantuan seperti ini diperlukan ketika Anda datang sebentar lagi,” kata Cloke.
“Yang paling penting adalah berada dalam kelompok. Tidak masalah siapa yang bermain di klub terbesar,” tambahnya.
Klok merupakan salah satu pemain asal Belanda yang menetap sebelum gelombang pemain datang dari Eropa saat PSSI masih di bawah asuhan Eric Tohir. Meski sudah menjadi warga negara Indonesia sejak tahun 2017, Klok baru bisa bermain untuk timnas Indonesia pada tahun 2022.
Saat Shin Tae Yong masih melatih Timnas Indonesia, Klok menjadi salah satu pilihan. Pemain yang membela Belanda, Skotlandia, Bulgaria, dan Inggris itu terakhir kali mengenakan jersey Garuda pada Maret 2024.
(nva/jal)