Jakarta, CNN Indonesia –
Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini mengatakan proyek Pahlawan Ekonomi Indonesia (PENA) membuktikan warga bisa meningkatkan perekonomian dan membangun kemandirian dengan terus berkarya.
Risma mencontohkan seorang pedagang pecel alfalfa Suroboyo di Surabaya yang berkecukupan bahkan mampu membeli mobil mewah setelah mengikuti program Pahlawan Ekonomi Indonesia.
“Saat saya jadi Wali Kota, pelayanan PENA berhasil menurunkan persentase masyarakat miskin di Surabaya. Salah satunya penjual pecel alfalfa yang akhirnya mendapat mobil bagus,” kata Risma yang menyambut dan memberikan dukungan kepada warga Dusun Jatisari, Desa Ngajum. . . , Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Sabtu (16/11/).
Oleh karena itu, Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 3 mengajak masyarakat Ngajum untuk berusaha dalam program Pahlawan Ekonomi. Sebab, kata Risma, Dusun Jatisari bisa berkeliling dunia untuk mendukung usaha masyarakat setempat.
“Kita bisa buka wisata buah-buahan di sini, nanti ada pedagangnya, kemudian saya akan memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada anak-anak muda, sehingga bisa bertemu dengan wisatawan,” kata Risma.
Risma melontarkan undangan ke pasar tersebut setelah mendengar adanya minat masyarakat untuk menjadi pekerja migran atau TKI.
Migrasi besar-besaran masyarakat Ngajum menyebabkan anak-anak di Dusun Jatisari ditelantarkan oleh orang tuanya sehingga hanya diasuh oleh kakek, nenek, dan tetangganya.
Oleh karena itu, karya warga ini perlu ditingkatkan agar warga tidak mau ke luar negeri, kata Risma.
Di tengah perbincangan, Risma dikejutkan oleh seorang ibu bernama Meri. Ia menceritakan kepada Risma bahwa dirinya merupakan salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang.
Dalam kesempatan itu, Meri mengucapkan terima kasih kepada Risma atas jasa-jasa yang diterimanya selama Risma menjabat Menteri Sosial.
Ia mengucapkan terima kasih karena sudah banyak menangis dan langsung dipeluk oleh Risma. “Ini tugasku,” kata Risma pelan. (mm/inci)