Yogyakarta, CNN Indonesia –
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mengikuti kickoff atau peluncuran Program Bebas Pangan Gizi alias MBG pada Senin (6/1) karena belum ada dapur umum atau Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). kesiapan
Do-it-yourself pertama kali diumumkan akan masuk dalam daftar 26 kabupaten pelaksana program MBG yang dimulai bersamaan hari ini dengan total 190.
“Seperti keduanya (MBG), bidang informasi dari SPPG belum siap,” kata Koordinator Humas, Biro Umum, Humas, dan Protokol Sekretariat Daerah Ditya Nanario Aji, Senin (6/1).
Ditya menegaskan, pelaksanaan Program Makan Tengah Hari Bergizi pada satuan Pendidikan dikelola sepenuhnya oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan organisasi TNI dari Kodim dan Koramil di setiap daerah/kota yang membuat SPPG Dapur atau MBG.
Ditambahkannya, untuk pilot project MBG dan DIY, BGN telah memilih beberapa sekolah di wilayah Gunungkidul dan Slayman yakni SMK N 3 Wonosari, SMA Negeri 1 Wonosari, SMA Negeri 2 Slayman dan SMK Muhammadiyah Malati.
Sesuai dengan daya tampung di tingkat SMA, SMK, dan SLB di DIY, Ditya menambahkan, program tersebut akan menyasar 4.963 siswa SLB, 62.728 siswa SMA, dan 90.475 siswa SMK.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Ni Med Dwipanti Indrayanti menjelaskan, dalam pelaksanaan MBG, pemerintah daerah berperan sebagai sponsor program pelaksanaan BGN di daerah tersebut.
Dalam pelaksanaan MBG oleh Pemda DIY, kata Med, anggotanya belum mendapat petunjuk teknis dan pelaksanaan (juklak-juknis) meski telah mengalokasikan Rp42 miliar untuk mendukung program andalan Presiden Prabowo Subianto dari APBD 2025.
“Kami belum mendapat informasi apa-apa, yang kami tahu baru pilot project di Kulon Progo, tapi sampai 6 Januari kami belum mendapat informasi detail data untuk DIY (implementasi MBG) di mana pun. menjelaskan.
Prinsipnya Pemda DIY selalu siap membantu kapan saja untuk mendukung MBG di daerah.
Sementara itu, Pangkalan Udara Adisutjipto, salah satu SPPG dan DIY, Senin mengatakan MBG tidak beroperasi. Namun kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan program ini sudah mencapai 95 persen.
“Staf akan bekerja dan yang akan menyiapkan peralatan sudah siap,” kata Letkol. Kol. Sus M., kepala media dan sekolah Lanud Adisutgypto (Capt) mengatakan. kata Rizwar dalam keterangannya.
Rizwar mengatakan, rencananya akan ada 14 sekolah dengan total penerimaan lebih dari tiga ribu siswa untuk program MBG yang diselenggarakan Lanud Adisutgypto.
“Saat ini angin masih dalam tahap final di BGN. Nanti akan kami informasikan kapan pelaksanaannya,” tutupnya. (Kum/Gil)