Jakarta, CNN Indonesia —
Hasto Cristianto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, memastikan bakal ikut dalam penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus Harun Masiku.
Hasto juga berjanji untuk memberikan informasi terbaik kepada PKT.
“Saya telah menerima panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk hadir di persidangan pada tanggal 13 Januari 2025 pukul 10.00. Saya menyatakan sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). memberikan informasi yang sebaik-baiknya,” kata Hasto di Kantor PDIP, Jakarta, Kamis (1/8).
Hasto kemudian berbicara tentang jalur politik yang diambil Partai Demokrat dan Sukarno, presiden pertama Republik Indonesia.
Ia menegaskan akan tetap menegakkan kepala, bertanggung jawab penuh, dan menerima proses hukum ini. Hasto juga mengatakan akan sebisa mungkin mendukung demokrasi dan menghormati supremasi hukum.
“Saya tahu sejak awal konsekuensi memperjuangkan prinsip demokrasi dan supremasi hukum,” ujarnya.
“Kalau ada yang tanya Pak Hastot, apa yang disiapkan? Setidaknya saya mengecat rambut saya menjadi hitam. Sebagai simbol, tidak ada uban dalam undang-undang. Itu yang dikatakan Pak Jarrott, saya lebih muda,” imbuhnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda pemeriksaan Hast hingga 13 Januari 2025.
Hastow sedianya akan disidangkan pada Senin (1 Juni), namun pihak yang terlibat meminta penundaan. Hastow berharap bisa dimintai keterangan usai HUT PDIP pada 10 Januari mendatang
“Kapan HK [Hasto Cristiano] dipanggil minggu depan? Mohon tunggu sebentar,” kata Kepala Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu saat tanya jawab pada konferensi pers kasus Taspen (Persero) di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (8/1) malam VIB.
Hasto ditetapkan sebagai tersangka kasus Suap Alternatif Sementara (PAV) yang melibatkan kader PDIP Harun Masiku.
Hastot juga didakwa menghalangi keadilan dalam kasus yang sama.
(rzr/tinggi)