Jakarta, CNN Indonesia –
Pelatih PSMS Medan Edi Rahmayadi disebut siap hengkang dari klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Namun, calon pembeli harus memenuhi dua syarat.
Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Officer PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) Arifuddin Maulana Basri dalam surat tertulis yang diperoleh awak media, Kamis (16/1).
Soal pengalihan kepemilikan PSMS, kami menunggu kabar dari pembelinya, kata Arifuddin Maulana Basri.
Arifuddin mengatakan, Ketua PSMS Edi Rahmayadi yang juga menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023 memiliki dua syarat bagi pemilik baru PSMS.
Permintaan para wali hanya dua, jangan dibawa ke luar Sumut. Dan yang kedua, tolong jaga baik-baik, ujarnya.
Meski terbuka terhadap proses peralihan kepemilikan, Arifuddin mengatakan belum ada keputusan yang diambil.
“Banyak yang bertanya, tapi kami tidak tahu mana yang serius. Intinya kami siap menerima harus berganti pemilik,” jelas Arifuddin.
Soal harga jual PSMS, Arifuddin belum membeberkannya. Ia mengatakan, nilai klub tidak hanya dilihat dari segi finansial.
“Kalau soal harga, itu relatif. Kita tidak bisa bicara untung atau rugi. Sama seperti tim Liga 2, namun PSMS punya nilai lebih tinggi. Kalau PSMS berat, pembeli jangan berdebat,” jelasnya.
Meski persoalan anggota PSMS masih ada, menantu Edi Rahmayadi itu menegaskan hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan pihak mana pun.
“Intinya kita mengenal diri kita sendiri. Dan seperti kata anak Medan, jangan tembak dan lari. Semua ini ditanggung oleh saya dan bapak saya (Edi Rahmayadi). Tugas saya bayar sampai selesai,” ucapnya.
PSMS Medan sendiri tidak akan promosi ke Liga 1 musim depan. Kini tim bernama Ayam Kinantan harus berjuang untuk bertahan di divisi dua Liga Indonesia musim depan.
(fnr/juni)