Jakarta, CNN Indonesia –
Manajer baru Leicester City Ruud van Nistelrooy merasa sakit hati dan kecewa saat dipaksa keluar dari Manchester United.
Van Nistelrooy segera meninggalkan MU dan Robin Amorim ditunjuk sebagai pengganti Erik Ten Haag yang dipecat. Nistelrooy menangani Setan Merah selama empat pertandingan sebagai pelatih sementara.
Namun karir Nistelrooy sebagai asisten pelatih di MU tak berlanjut usai kontak dengan Amorim. Legenda hidup MU itu tak masuk dalam rencana Amorim.
Nistelrooy berkata: “Ketika saya mulai sebagai manajer sementara, apa yang saya katakan adalah bahwa saya ada di sini untuk membantu United dan tetap membantu United, dan saya ingin mengatakan itu. Saya juga sangat kecewa dan sedih karena harus pergi. ” . Seperti dilansir Daily Mail.
“Pekerjaan yang ingin saya lakukan sebagai asisten pelatih adalah di United karena hubungan yang saya miliki dengan orang-orang di klub ini dan dengan para penggemar. Saya akhirnya memikirkannya karena saya memahaminya, karena saya juga seorang pelatih. Saya bisa mengerti dia”.
Van Nistelrooy ditunjuk oleh dewan MU sebagai manajer sementara pada 28 Oktober. Selama menjabat, Van Nistelrooy mendampingi MU dalam empat pertandingan.
Alhasil, pelatih berusia 48 tahun itu mengantarkan Man Utd meraih tiga kemenangan dan sekali imbang. Setan Merah tidak pernah kalah di bawah asuhan Van Nistelrooy.
Dalam ‘debutnya’ sebagai manajer MU, Van Nistelrooy mengalahkan Leicester City 5-2 di babak keempat Piala Inggris.
MU kemudian bermain imbang Chelsea 1-1 di Liga Inggris. Van Nistelrooy memberi MU kemenangan pertama di Liga Europa usai mengalahkan PAOK Thessaloniki 2-0 di matchday keempat. Dulu, dengan sepuluh Erik Haag, MU selalu mampu bermain imbang dalam tiga laga.
Dalam pertandingan terakhirnya sebagai penjaga gawang, Van Nistelrooy mencetak gol dalam kemenangan 3-0 atas Leicester City pada 10 November.
(jal/jal)