Jakarta, CNN Indonesia —
Oh Dong-woon, kepala penyelidikan korupsi tingkat tinggi Korea Selatan, telah meminta maaf karena tidak dapat menangkap Presiden Yoon Suk-yeol.
Pada Selasa (7/1), ia meminta maaf pada rapat Komite Legislatif dan Yudikatif Majelis Nasional.
“Saya dengan tulus meminta maaf,” Yeonghap mengutip ucapan Oh.
Oh pun menanggapi kritik dari berbagai pihak agar CIO Yun tidak ditangkap.
“Banyak masalah yang tidak terduga. Saya siap bertanggung jawab penuh,” ujarnya.
Dirjen Intelijen akan mempersiapkan secara matang untuk memenuhi perintah kedua, lanjut O.
Ia juga menunjukkan bahwa kesempatan ini mungkin merupakan kesempatan terakhir untuk menangkap Yun.
Sementara itu, Oh juga mengkritik Yong dan tempat kerjanya karena menghalangi penyelidikan. Upaya untuk mencegah hal ini harus dikutuk.
“Menghambat implementasi peraturan tersebut seperti merusak fondasi hukum dan ketertiban.
Oh juga menegaskan bahwa CIA tidak melanggar hukum saat menyelidiki kerusuhan dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Tidak ada masalah hukum,” katanya kemudian, sambil menambahkan bahwa hak CIO untuk menyelidiki telah dikuatkan oleh perintah pengadilan.
Oh meminta maaf setelah gagal menekan Kepala Intelijen Yoon sebelum batas waktu penahanan pada Senin (6/1) pekan lalu.
Mereka dihadang Paspamres, tentara, dan ribuan pendukungnya yang berjaga di dekat rumah mereka.
Awal pekan ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Korea Selatan mengajukan kembali permintaannya ke Pengadilan Negeri Seoul Barat untuk memperpanjang surat perintah penangkapan Yoon.
Presiden Yun dihukum karena pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan setelah darurat militer diberlakukan pada 3 Desember.
Selain itu, kita juga menunggu hasil proses pemakzulan yang sedang dibahas Mahkamah Konstitusi dan bisa memakan waktu hingga 6 bulan. (iza/dna)