Jakarta, CNN Indonesia –
Meta akan memberhentikan 5 persen seluruh karyawannya. Berdasarkan laporan triwulanan perseroan yang dipublikasikan September lalu, angka tersebut setara dengan 3.600 karyawan dari total 72 ribu karyawan.
Para pekerja yang terkena dampak adalah “pekerja dengan bayaran terendah” dan rencananya akan kembali bekerja pada akhir tahun ini.
“Saya berencana untuk meningkatkan standar ketenagakerjaan dan memecat karyawan tingkat bawah lebih cepat,” kata CEO Mark Zuckerberg dalam memo yang dilihat Bloomberg dan pertama kali dilansir CNN Business, Selasa (14/1).
Juru bicara perusahaan mengonfirmasi keakuratan laporan Bloomberg kepada CNN.
“Dulu kami mengelola orang-orang yang tidak memenuhi ekspektasi sepanjang tahun,” tambahnya, “tetapi sekarang kami akan melakukan lebih banyak pekerjaan berdasarkan pengangguran.di lingkaran ini.”
Pengumuman ini datang pada saat terjadi gejolak dan perubahan kebijakan yang cepat oleh Zuckerberg. Dua minggu lalu, Meta mengganti kepemimpinannya dengan seorang tokoh Partai Republik.
Pekan lalu, perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri operasi pengecekan fakta pihak ketiga di Amerika Serikat dan mengubah kebijakan diskriminasi, sehingga memungkinkan variasi konten baru di platform Meta yang sebelumnya tidak dibatasi.
Sebagai bagian dari undang-undang baru, beberapa definisi termasuk merujuk pada “perempuan sebagai properti atau properti” atau “orang trans atau orang non-biner sebagai ‘dia’”.
Tiga hari lalu, Meta menyelesaikan program Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi. Pada hari yang sama, Zuckerberg muncul di podcast Joe Rogan, mengklaim bahwa dia telah mengerjakan perubahan ini untuk perusahaan “untuk waktu yang lama” dan bahwa konten serta pengecekan fakta yang berlebihan adalah ” membangun kepercayaan” pada platform.
“Saya rasa saya sangat menghormati banyak orang di media pada tahun 2016 dan seterusnya yang mengatakan, ‘Yah, tidak mungkin (Donald Trump) terpilih hanya berdasarkan informasi yang salah.” Orang-orang tidak bisa mempercayainya. kata Zuckerberg.
Kritik terhadap perubahan kebijakan baru-baru ini mengatakan bahwa perubahan tersebut digunakan untuk menarik perhatian Presiden AS Donald Trump dan pemerintahan baru.
Metra telah bekerja keras sejak pandemi COVID-19. Perusahaan melepas 11 ribu pekerja pada November 2022 dan ribuan pekerja pada tahun depan.
(SFR/AGT)