Jakarta, CNN Indonesia —
Penumpang di 37 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura (Persero) (AP) mengalami peningkatan sebesar 10 persen pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Presiden AP Faiq Fahmi mengatakan, peningkatan jumlah penumpang ini tidak lepas dari langkah pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen.
“Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang meningkat 10 persen. Khusus di Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) kenaikannya sebesar 12 persen. Jadi lebih besar dibandingkan tahun lalu,” ujarnya di Terminal 3 Soekarno. Bandara Hatta, Senin (30/12).
“Mungkin salah satu alasannya adalah harga tiket yang lebih murah,” lanjutnya.
Faik menjelaskan, pada 19 Desember hingga 5 Januari, jumlah penumpang mencapai 9,3 juta penumpang. Sedangkan pada hari ke 10 Kantor Pos Nataru atau 28 Desember, jumlah penumpang mencapai 6 juta orang.
“Jika kita bandingkan enam juta dengan tahun lalu, itu berarti peningkatan 10 persen,” katanya.
Khusus di Bandara Soeta, jumlah penumpang pada periode 19 Desember hingga 5 Januari diperkirakan mencapai 3,1 juta penumpang.
“Sekarang sudah mencapai 2 juta atau meningkat 12 persen,” ujarnya.
Pemerintah menurunkan harga maskapai penerbangan domestik sebesar 10% selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Elba Damhuri, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, mengatakan penurunan harga tiket berlaku selama 16 hari selama Natal 2024/2025, yakni mulai 19 Desember 2024 hingga 03 Januari 2025 bagi tiket yang belum terjual.
Kebijakan ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membantu mengurangi beban tarif di seluruh bandara di Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru.
Oleh karena itu, pemerintah sepakat untuk menurunkan tarif penerbangan domestik sebesar 10 persen pada Natal di seluruh bandara di Indonesia, kata Elba dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11).
Untuk mengakomodir pengurangan tarif minimal 10 persen (tanpa pengurangan PPN), diperlukan peran maskapai penerbangan, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina dan Airnav untuk mengurangi biaya bahan bakar tambahan, PJP2U, dan bahan bakar jet di berbagai bandara.
“Bagi penumpang yang melakukan pembelian tiket penerbangan pada periode tersebut, jika memungkinkan tetap diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai,” jelasnya.
Pemerintah berharap kebijakan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan.
(fby/sfr)