Jakarta, CNN Indonesia
TikTok ditutup di Amerika Serikat pada Sabtu malam pukul 1 siang. Aplikasi tersebut juga menghilang dari layanan AppStore dan PlayStore.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, telah memberi tahu pengguna bahwa aplikasi tersebut tidak lagi berjalan sekitar pukul 18:45.
Larangan TikTok berlaku di Amerika Serikat. Artinya Anda tidak bisa menggunakannya saat ini, kata TikTok dalam pernyataannya.
Aplikasi lain yang didukung ByteDance, termasuk Capcut dan Lemon8, tidak lagi tersedia di AppStore dan GooglePlay.
Tidak jelas apakah pengguna AS memiliki akses ke program ini. Namun ternyata aplikasi ini tidak berfungsi bagi banyak pengguna yang mencoba mengaksesnya melalui website.
Namun, Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan partainya akan ditangguhkan selama 90 hari setelah menjabat pada Senin depan.
“Perpanjangan 90 hari sangat mungkin dilakukan karena tepat. Saya mungkin akan mengumumkannya pada hari Senin,” kata Trump.
Ini juga menjadi angin segar bagi TikTok.
“Kami beruntung Presiden Trump telah memberi isyarat bahwa dia akan bekerja sama dengan kami untuk menemukan solusi memulihkan TikTok ketika dia menjabat,” kata TikTok.
Larangan tersebut terjadi setelah Mahkamah Agung AS pada Jumat (17/1) menolak banding yang diajukan TikTok. Mahkamah Agung telah membatalkan situs di Uwak Sam.
Resolusi tersebut membahas masalah keamanan nasional sebagaimana ditentukan oleh parlemen. Amerika Serikat mencurigai pemerintah Tiongkok menggunakan TikTok untuk memata-matai warga Amerika atau untuk menutupi aktivitas tertentu.
Kekhawatiran tersebut sangat beralasan. Itu karena undang-undang keamanan Tiongkok mengharuskan TikTok untuk bekerja sama dalam pengumpulan intelijen.
(ashar/ashar)