Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak mentah global turun lebih dari 2% karena stok minyak Negeri Paman Sam tertahan dan sanksi terhadap Rusia mengancam gangguan pasokan.
Mengutip berita Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik $2,11, atau 2,64%, menjadi $82,03 per barel pada Kamis (16/1). Tingkat penyelesaian ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2024.
Demikian pula, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik $2,54, atau 3,28%, menjadi $80,04 per barel. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juli 2024.
Badan Informasi Energi AS mencatat bahwa persediaan minyak mentahnya turun pekan lalu ke level terendah sejak tahun 2022.
“Penurunan harga minyak mentah terutama disebabkan oleh dinamika impor dan ekspor,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
“Volume ekspornya luar biasa,” tambahnya, sambil mencatat bahwa banyak yang memesan sebelum sanksi diumumkan.
Sanksi terbaru AS terhadap minyak Rusia dapat sangat mengganggu pasokan dan distribusi minyak, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam laporan pasar minyak bulanannya.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan kegelisahan atas sanksi tampaknya mendorong harga lebih tinggi.
“Perusahaan minyak yang membawa minyak mentah Rusia tampaknya mengalami kesulitan dalam membongkar muatan di seluruh dunia, yang dapat menyebabkan pengetatan jangka pendek,” jelasnya.
(ldy/sfr)