Jakarta, CNN Indonesia –
Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun membeberkan sejumlah cara yang akan dilakukannya untuk mengatasi banjir di Jakarta jika terpilih menjadi gubernur pada tahun 2024. Dalam pemilihan gubernur Jakarta.
Dharma mengaku, perubahan cuaca seperti pembelahan awan dilakukan untuk mengurangi curah hujan di Jakarta saat musim hujan.
“Sekarang kita punya teknologi cloud splitting untuk mengatasi hujan. Atau memindahkan awan agar awan tidak menjadi beban dengan meningkatkan limpasan air,” kata Dharma di Kecamatan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (11-12).
“Itu salah satu cara kita mengurangi debit air saat hujan,” lanjutnya.
Dharma tidak menjelaskan apa itu teknologi pemecah awan atau bagaimana teknologi tersebut bisa digunakan untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Namun dalam teknologi modifikasi cuaca (TMC) ada teknik yang disebut cloud seeding. Cara ini bertujuan untuk memindahkan atau mengurangi curah hujan.
Solusi lain yang diajukan Dharma adalah melanjutkan program naturalisasi sungai yang digagas beberapa gubernur Jakarta sebelumnya.
Terlebih lagi, Dharma mengaku akan menguji coba program Monkey Cheek Pool untuk mengatasi masuknya kiriman dari luar Jakarta.
“Saya menyiapkan banjir. Programnya normalisasi dilanjutkan naturalisasi dan juga kolam pipi monyet untuk menyerap banjir,” jelasnya.
Namun, menurut Dharma, kunci mengatasi banjir di Jakarta adalah upaya pencegahan.
Dia mengatakan, pemerintah harus mempersiapkan segala skenario untuk menghilangkan kemungkinan banjir.
Jadi, seperti yang kita pahami, sebelum terjadi kecelakaan, sudah ada rencana, sehingga ketika terjadi kecelakaan, semuanya berjalan sesuai rencana.
Dharma dipasangkan dengan Kun Vardana pada tahun 2024. Di Pilkada Jakarta. Mereka merupakan pasangan calon independen atau non-partisan.
Dharma-Kun akan berhadapan dengan Ridwan Kamil-Suswono yang didukung Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Pramono Anung-Rano Karno yang didukung PDIP.
(mab/wis)