Jakarta, CNN Indonesia –
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza akan mulai berlaku pada Minggu (19/1), pukul 08.30 waktu setempat.
Hal ini dibenarkan oleh Qatar sebagai mediator perundingan gencatan senjata, bersama Amerika Serikat dan Mesir.
“Sesuai dengan koordinasi para pihak dalam perjanjian dan mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 [13.30 WIB] pada hari Minggu, 19 Januari waktu setempat di Gaza,” kata Al Ansari. pada hari Sabtu. dikutip AFP.
Israel dan Hamas sepakat untuk mencapai gencatan senjata pada Rabu (15/1) pekan ini. Pemerintahan Benjamin Netanyahu juga menyetujui kesepakatan itu dalam pemungutan suara kabinet pada hari Jumat.
Hasil pemungutan suara tersebut adalah 24 menteri mendukung dan delapan, sebagian besar dari politik konservatif, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, menolak.
Perjanjian gencatan senjata mencakup tiga fase. Fase pertama berlangsung selama 42 hari dan mencakup pertukaran sandera Hamas dan tahanan Palestina di Israel, penghentian serangan dan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Fase kedua diharapkan dapat mengakhiri perang dan menjadikan gencatan senjata permanen. Pada tahap ini, para sandera yang masih hidup akan dibebaskan dan sebagai imbalannya, ratusan tahanan Palestina di Israel akan dibebaskan. Fase ini juga mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Tahap ketiga adalah pemulangan jenazah dan sisa sandera serta pelaksanaan rencana rekonstruksi Gaza.
Gencatan senjata ini dicapai setelah Israel melancarkan agresi terhadap Palestina sejak Oktober 2023. Dalam kurun waktu tersebut, lebih dari 46.000 warga tewas akibat serangan brutal pasukan Zionis.
(isa/dna)