
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pertahanan Sipil Gaza menyebutkan delapan orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di sebuah sekolah terlindung pada Sabtu (11/1).
Dalam laporan AFP, Mahmoud Bassal, juru bicara lembaga tersebut, membenarkan bahwa delapan orang, termasuk dua anak-anak dan dua wanita, tewas akibat penembakan Israel di sekolah Halwa di kota Jabalia, Gaza utara.
Basal mengatakan bahwa 30 orang, termasuk 19 anak-anak, akan tewas dalam serangan itu, meskipun “ribuan pengungsi” telah menampung sekolah Halwa.
Militer Israel, dalam sebuah pernyataan, mengakui serangan terhadap instalasi tersebut. Namun mereka mengatakan serangan itu ditujukan kepada militan Hamas.
Militer Israel mengatakan angkatan udara “melakukan serangan khusus terhadap teroris di pusat komando dan kendali” yang dulunya berfungsi sebagai Sekolah Halwa Jabalia.
Dalam pernyataannya, tentara Israel menargetkan situs tersebut karena “teroris Hamas menggunakan sekolah tersebut untuk merencanakan dan melakukan serangan”.
Serangan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan Israel terhadap gedung sekolah yang menampung pengungsi di Gaza.
Pada 11 September 2024, serangan terhadap sekolah al-Zawni yang dikelola PBB di Gaza menuai kecaman internasional ketika badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan enam dari 18 orang yang tewas adalah staf.
Tentara Israel menuduh Hamas bersembunyi di gedung sekolah tempat ribuan warga Gaza mencari perlindungan – tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina.
Menurut data Kementerian Kesehatan, setidaknya 46.537 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam operasi militer Israel di Gaza sejak perang dimulai. PBB mengakui bahwa statistik tersebut dapat diandalkan.
Sementara itu, pada 7 Oktober 2023, serangan Hamas menewaskan 1.208 orang di pihak Israel, termasuk sandera, menurut hitungan AFP berdasarkan statistik resmi Israel. Sebagian besar korban tewas dikatakan adalah warga sipil. (sfr/sfr)