Makassar, CNN Indonesia.
Keluarga mencurigai beberapa orang yang dituduh menembak dan membunuh pengacara Rudy S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada malam tahun baru.
“Saya mencurigai tiga orang. Kecurigaan ini sederhana dan berkaitan dengan kasus yang sedang Anda tangani. Makanya saya curigai,” kata istri korban, Maryam, di Makassar, Minggu (5/1).
Menurut Maryam, korban menangani beberapa sengketa pertanahan di Kabupaten Bone.
“Ada beberapa kasus perampasan tanah, dan semuanya sudah ditangani di Suyak,” ujarnya.
Sebelum penembakan, korban sempat mendapat ancaman di media sosial yang disampaikan beberapa orang kepada Maryam. Namun, korban tidak menganggapnya sebagai ancaman.
“Kalau ancamannya, saya tidak tahu itu ancaman atau apa. Tapi dia (korban) bilang itu (bukan ancaman), ada yang seperti ancaman, ancaman,” jelasnya.
Ancaman itu muncul setelah korban menyidangkan kasus pertanahan sekitar sebulan lalu.
“Sekitar empat minggu lalu kami mendatangi lokasi konflik untuk melakukan mediasi,” jelasnya.
Padahal, sebelum malam penembakan Selasa (31/12) lalu, kata Maryam, ada beberapa orang yang menunjukkan perilaku mencurigakan saat melewati rumahnya.
“Ada yang lewat rumah, tapi selalu lihat ke dalam rumah. Saat sore sampai matahari terbenam. Tapi jangan sampai pusing,” tutupnya.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku dan motifnya.
Sementara itu, Tim Penyidik Peradi Makassar (TPF) menduga pelaku penembakan itu ada beberapa orang dan pelakunya adalah seorang profesional.
Fokusnya pada satu orang, namun ada beberapa perbedaan yang mungkin melibatkan orang lain dalam strategi yang dilakukan pelaku, kata Ketua TPF Peradi Makassar, Tajuddin Rachman.
Dari sejumlah fakta yang dihimpun TPF Peradi Makassar, kasus ini diduga direncanakan oleh pelaku.
“Ini jelas perencanaan. Orang (pelaku) ini bukan sembarang orang karena melakukan aksinya pada malam hari dan tempat pelakunya (menembak korban) dalam keadaan gelap,” jelasnya.
Menurut Tajuddin, pelaku ini adalah penembak jitu yang terlatih sehingga mampu menembak korban dalam kegelapan.
“Tidak ada orang biasa yang bisa melakukan ini. Orang ini terlatih, sangat profesional dan tidak pernah melepaskan satu tembakan pun,” katanya.
TPF Peradi Makassar juga menduga pelaku ini biasa menggunakan senapan angin untuk menembak burung.
“Mungkin orang ini suka menembak burung. Jadi kalau hobinya menembak burung, pastinya masih terlalu muda untuk menembak kepala korban,” ujarnya. (mir/isn)