Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi TikTok tenggat waktu tambahan 75 hari sebelum memblokir platform tersebut sepenuhnya jika perusahaan induknya, ByteDance, tidak menarik diri.
Kebijakan tersebut menangguhkan penerapan Undang-Undang Pembatasan Amerika, yang mulai berlaku pada 19 Januari dan akan melarang publikasi dan modifikasi TikTok di Amerika Serikat.
Sebelumnya diketahui Trump berjanji akan bergerak cepat menyelamatkan TikTok melalui undang-undang yang disahkan Kongres dan ditandatangani Presiden Joe Biden pada April 2024.
“Saya rasa saya memiliki ketertarikan terhadap TikTok yang pada awalnya tidak saya miliki, namun saya menggunakan TikTok dan saya memenangkan hati generasi muda,” kata Trump saat menandatangani perintah tersebut, mendukung aplikasi tersebut dengan memberikan suara masa mudanya. pemilihan.
Larangan TikTok sendiri disahkan karena kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk memata-matai orang Amerika atau mempengaruhi opini publik Amerika melalui pengumpulan informasi dan pengelolaan konten.
Dilansir CNA, TikTok telah ditutup pada Sabtu (18/1) malam di AS ketika tenggat waktu telah berlalu, sehingga jutaan pengguna berhenti menggunakan aplikasi tersebut.
Trump kemudian berjanji akan mengeluarkan pernyataan segera setelah dia menjabat dan memperpanjang tenggat waktu untuk memberikan waktu bagi “kesepakatan”.
TikTok memulihkan layanannya di AS pada Minggu (19/1), tak lama setelah pengumuman Trump. TikTok juga memuji Trump karena kembalinya Trump.
Berdasarkan perintah eksekutif ini, pengacara harus mengeluarkan instruksi untuk menggunakan masa penangguhan, dan mengirimkan surat kepada penyedia layanan yang mengonfirmasi bahwa mereka tidak lagi bertanggung jawab untuk memelihara atau memperbarui TikTok saat ini.
Klarifikasi ini sangat penting bagi perusahaan seperti Apple dan Google. Pasalnya, mereka dikenakan denda hingga US$ 5.000 per pengguna jika TikTok bisa diakses.
Oracle, yang memiliki server TikTok di Amerika Serikat, masih diwajibkan oleh hukum untuk menegakkan pembatasan.
Pemerintahan Trump menambahkan bahwa penundaan selama 75 hari dimaksudkan untuk memberikan waktu bagi pemerintahan baru untuk “menerapkan resolusi yang melindungi keamanan nasional sekaligus menjaga platform yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika.”
Ketika ditanya apa maksud dari perintah TikTok tersebut, Trump mengatakan bahwa perintah tersebut “hanya memberi saya hak untuk menjual atau menutupnya,” seraya menambahkan bahwa dia telah memutuskan untuk melakukannya. (Lum/mikrofon)