Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan ingin menggabungkan maskapai milik PT Pertamina (Persero), Pelita Air, dan Garuda Group.
Menurut Erick, Pelita Air nantinya akan menjadi maskapai ekonomi premium. Sementara Garuda Indonesia masih mempertahankan kelas premium, setelah itu Citilink menawarkan penerbangan low cost carrier (LCC).
Garuda akan ekonomi premium, Pelita juga lebih murah, kata Erick di Gedung Energi.
Selain itu, Grup Garuda masih kekurangan pesawat untuk melayani kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, menghadirkan Pelita Air menjadi solusi terbaik.
“Nah, integrasi ini harus terjadi dan jumlah pesawat kita saja tidak cukup,” jelasnya.
Meski demikian, Erick masih enggan membeberkan kapan merger maskapai tersebut akan dilaksanakan. Sebab, sejauh ini masih dalam proses penelitian.
“Aku masih belajar,” katanya cepat.
Sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia mengungkapkan adanya rencana penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia. Namun rencana ini masih dalam tahap pembahasan dengan banyak pemangku kepentingan.
Terkait informasi rencana merger antara perseroan dengan Pelita Air, dapat kami sampaikan bahwa langkah-langkah pertimbangan perseroan terhadap tindakan tersebut saat ini sedang dalam tahap awal negosiasi dengan pihak terkait, tulis manajemen di Bursa Indonesia. Keterbukaan Informasi Bursa (BEI), Kamis (1 September).
(ldy/pta)