Jakarta, CNN Indonesia —
Chris Brown menggugat Warner Bros sebesar $500 juta. (US$1 = Rp. 16.307) Chris Brown mereka: Karena serial dokumenter A History of Violence.
Dalam kasus tersebut, Brown menggugat studio dan distributor atas pencemaran nama baik karena memasukkan tuduhan pelecehan seksual dalam film dokumenter tersebut.
Brown menuduh produser di balik serial dokumenter Warner Bros. Dan cukup, difitnah dan dengan sengaja menyebabkan dia tertekan secara emosional sepanjang seri.
Mantan pacar Rihanna pun memaparkan serangkaian bukti yang membuktikan klaim film dokumenter tersebut sepenuhnya salah.
Seperti yang diberitakan Variety pada 21 Januari 2025, gugatan tersebut berbunyi, “Sederhananya, kasus ini adalah tentang media yang menempatkan keuntungan mereka di atas kebenaran.”
“Pada bulan Oktober 2024, Ample LLC dan Warner Bros. diberitahu bahwa mereka mempromosikan informasi palsu dalam upaya untuk menarik suka, klik, unduhan, dan dolar sehingga merugikan Chris Brown.
“Akhirnya pada 27 Oktober 2024, mereka memutar Chris Brown: A History of Violence (dokumenter), mengetahui film tersebut penuh dengan kebohongan, penipuan, dan pelanggaran prinsip dasar jurnalisme,” demikian isi gugatan tersebut.
Varietas mengatakan Warner Bros. Berita tentang kasus tersebut tidak menanggapi permintaan komentar.
Brown juga menyoroti klaim yang dibuat oleh seseorang bernama Jane Doe dalam film dokumenter tersebut. Ia beberapa kali mengevaluasi pernyataan wanita tersebut dan mengatakan bahwa Jane Doe adalah orang yang diyakininya sebagai pelaku kekerasan.
Gugatan tersebut mengakui pelanggaran Chris Brown di masa lalu, salah satunya diduga menyerang Rihanna. Namun, Brown mengatakan ini dalam film dokumenternya tahun 2017, Chris Brown: Seperti yang dibahas dalam Selamat Datang di Hidupku.
Chris Brown juga menyatakan dalam gugatannya bahwa dia telah belajar dari kesalahan masa lalunya dan itu tercermin dari perilakunya saat ini.
Musisi yang mulai terkenal pada awal tahun 2000-an ini menerima hukuman percobaan lima tahun enam bulan pelayanan masyarakat karena menyerang Rihanna pada tahun 2009.
Akibat skandal ini, album ketiga Brown, Graffiti, gagal di pasaran. Namun setelah merilis album keempatnya, F.A.M.E (2011), karirnya mulai menanjak. (akhir/akhir)