Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar pada Minggu memperingatkan bahwa kawasan Timur Tengah akan tetap tidak stabil jika kelompok Palestina Hamas tetap berkuasa di Jalur Gaza.
Menurut Saareh, ketidakstabilan regional bisa berlanjut jika Hamas tetap berkuasa di Gaza.
“Jika (Hamas) tetap berkuasa, ketidakstabilan regional yang diakibatkannya kemungkinan akan terus berlanjut,” kata Saar dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP, Minggu (19 Januari).
Berbicara tentang gencatan senjata di Gaza, Sa’ar mengatakan Israel berkomitmen untuk mencapai semua tujuan perang melawan Hamas, termasuk penghancuran kapasitas pemerintah dan militer.
Dia mengatakan Israel belum mampu melenyapkan Hamas, namun telah membuat kemajuan dalam mengubahnya dari “kekuatan teroris menjadi kelompok gerilya.”
Jika komunitas internasional menginginkan gencatan senjata yang langgeng, tambahnya, hal itu harus mencakup penghancuran Hamas sebagai kekuatan militer dan entitas pemerintahan di Gaza.
“Secara teoritis kita bisa mencapai hal ini dengan kesepakatan, tapi itu akan menjadi fakta pada tahap pertama di masa depan,” kata Saar.
Ketika ditanya mengenai kekhawatiran masyarakat Israel bahwa gencatan senjata akan gagal, ia menekankan bahwa kemajuan menuju gencatan senjata tahap kedua bergantung pada tujuan militer Israel.
“Pertama, kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera kami,” katanya. “Namun, jelas… peralihan dari satu fase ke fase lainnya tidak terjadi secara otomatis,” ujarnya.
“Melakukannya secara otomatis berarti menerima keinginan dan tuntutan Hamas. Kami memiliki tujuan yang ingin dicapai dan kami akan memenuhinya… dengan itikad baik,” tambahnya, namun “hal ini tidak otomatis,” Saar menyimpulkan. (wiw/wiw)