Jakarta, CNN Indonesia —
Persatuan ASN Fakultas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (ADAKSI) menggelar aksi protes terhadap Kementerian Pendidikan dan Teknologi. Sebab, tunjangan kinerja (nilai) tidak akan diberikan kepada tenaga pengajar ASN mulai tahun 2020.
Protes tersebut disampaikan Kemendikbudristek pada Senin (1/6) melalui karangan bunga yang dikirimkan ke Jakarta. Karangan bunga itu berisi ungkapan protes dan kekecewaan.
Tindakan ini merupakan bentuk kekecewaan atas ketidakjelasan penerapan tarif kinerja ASN fakultas (Tukin) yang telah diatur sejak tahun 2020 namun belum juga dilaksanakan, kata Koordinator Operasional ADAKSI Anggun Gunawan dalam keterangan tertulisnya. Senin. .
Gunwan mengatakan, lencana ASN Kementerian Pendidikan dan Teknologi bagi tenaga pengajar yang tidak dikeluarkan mulai tahun 2020 merupakan bentuk ketidakadilan. Sebab, ASN selain tenaga pengajar Kemendikbudristek belum berpengalaman.
“Sejak mendapat SK sebagai ASN, Tokin langsung diterima pegawai lain di kantor ini. Namun, lima tahun lebih, dosen ASN terus diabaikan,” ujarnya.
Apalagi, Gonwan mengklaim mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadim Makharim berjanji token ASN fakultas dari Kemendikbud akan terbit pada Januari 2025.
Namun dalam keterangan terakhir (3 Januari 2025) Rektor Kemendikbud Togar Mangihut Simatupang disebutkan belum ada dana untuk Tokin, dan belum ada Keputusan Presiden (Perpres) yang diterbitkan. mengenai hal itu Tokin ASN Kemendikbudristek kepada pengawas,” ujarnya.
Oleh karena itu, Gunwan mengatakan ADAKSI memerlukan tiga hal. Pertama, ADAKSI Pravo Subianto meminta pemerintah menerbitkan Perpres tentang lencana ASN fakultas.
Kedua, ADAKSI meminta pemerintah memastikan penyediaan tenaga pengajar ASN dianggarkan dalam APBN 2025.
Ketiga, memberikan timeline yang pasti kepada ASN fakultas untuk menerapkan tokenisasi, ujarnya.
(dari ayah/Tessa)