Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia berencana menerapkan batasan usia bagi pengguna media sosial. Para ahli mengatakan aturan ini ditujukan untuk anak-anak, namun fokusnya tetap harus pada orang tua. Patuhi orang tua.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) membahas strategi perlindungan anak di ruang digital bersama Presiden Prabowo Subiano. Menteri Komunikasi dan Teknologi Mayutya Hafid mengatakan pemerintah kemungkinan akan mengembangkan peraturan.
“Kita akan pelajari dulu baik-baik, tapi intinya pemerintah akan menerbitkan aturan resmi dulu [terkait batasan usia penggunaan media sosial] dan menetapkan aturan yang lebih stabil,” kata Miutya, Senin (13) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. /1) dilaporkan.
Lantas, ketika pemerintah benar-benar “memukul” apakah sanksi tersebut akan berpengaruh atau efektif?
Meera Amir, seorang psikolog anak dan remaja, berpendapat bahwa efektif atau tidaknya aturan restriktif bergantung pada orang tua. Orang tualah yang pertama kali mengenalkan anak pada gadget, baru kemudian mereka mulai menggunakan jejaring sosial.
“Jadi subjek aturannya adalah anak-anak, tapi anak-anak itu dalam kendali orang tuanya. [Aturan] memang untuk orang tua, termasuk sekolah dan guru. Anak-anak tetap belum bisa disebut satu kesatuan, mereka masih dalam kendali orang tua,” ujarnya saat menghubungi Mira di fun-eastern.com, Rabu (22/1).
Ia memperhatikan banyak orang tua yang kesulitan mengikuti aturan mengenai anak. Menonton di bioskop misalnya, orang tua mengajak anaknya menonton film, padahal film tersebut tidak sesuai dengan usia anak.
Meera menambahkan, efektif atau tidaknya aturan tersebut, ia tetap mendukung aturan tersebut. Namun platform yang memuat media sosial perlu diperjelas, apalagi siswa sekolah terkadang diminta untuk mengunggah tugasnya ke platform digital.
Pada saat yang sama, orang tua mempunyai peran penting jika pembatasan usia diberlakukan pada pengguna media sosial. Namun Meera menambahkan, aturan di sini bisa diperluas sebelum menjadi sebuah gerakan.
Tidak hanya orang tua yang berperan di sini. Tapi, lanjut Mira, begitu pula orang dewasa di sekitar anak-anak.
Misalnya, zona bebas perangkat untuk anak-anak diatur secara sosial tidak hanya oleh orang tua, tetapi juga oleh orang dewasa yang memarahi anak-anak. Jika melihat anak menggunakan perangkat See di bandara, mereka akan ditegur. Sebagai perilaku nasional yang disetujui oleh pemerintah,” katanya.
(el/asr)