Jakarta, CNN Indonesia —
Banyak orang diyakini telah menyaksikan apa yang mungkin menjadi awal mula kebakaran di Los Angeles, California, AS.
Dalam berita lain, pasukan keamanan Presiden dan Organisasi Investigasi Korup (CIO) telah saling bertukar pukulan sebelumnya.
Di bawah ini adalah berita selama 24 jam terakhir, yang dirangkum dalam International Flash: First Eyewitness Account of Fire in Los Angeles, USA pagi ini.
Banyak yang diyakini menjadi saksi pertama kebakaran hutan di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan Backpacker yang dikutip CNN, sekelompok pendaki mengaku melihat asap saat mendaki di Temescal Canyon pada 7 Januari.
Pendaki Kai Cranmore mengatakan dia dan teman-temannya mendaki Temescal Canyon pada pagi hari tanggal 7 Januari. Diakuinya, asap dan api menghalangi lepas landas saat itu.
Paspampres dan penyidik Korsel sempat bentrok sebelum penangkapan Yoon
Tim investigasi komisi anti korupsi Korea Selatan bentrok fisik dan menyerang pasukan keamanan presiden saat mencoba menangkap Presiden Yoon Suk-yeol Rabu (15/1) dini hari waktu setempat.
Menurut AFP, penyidik yang datang pada pagi hari untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap Yun kembali dihadang oleh Komando Presiden.
Menurut saksi di lokasi kejadian, tim investigasi gabungan dan petugas polisi berusaha menerobos masuk ke dalam ruangan Yuna. Namun, upaya ini dihalangi oleh pihak keamanan.
Netizen menikmati LA Fire Aid: uang yang dibelanjakan untuk Ukraina-Israel
Beberapa netizen berpendapat bahwa pemerintah AS “malas” dalam membantu memadamkan kebakaran di Los Angeles karena terlalu banyak membantu Ukraina untuk melawan agresi Rusia.
Netizen menilai bantuan yang diberikan pemerintah Amerika Serikat saja tidak cukup, karena uang tersebut digunakan untuk memberikan bantuan kepada Crane dan Israel.
“Mereka bisa mengirim miliaran dolar ke Israel dan Ukraina, tapi mereka tidak bisa memberi warganya lebih dari $1.000? Negara ini benar-benar lelucon. Apa yang bisa Anda lakukan dengan $770 (sekitar Rp 12 juta)?” tulis seorang warganet.
“Maaf California, tapi semua uang kami masuk ke Israel dan Ukraina,” kata netizen lainnya. (Tim/Bug)